BOCAH 12 Tahun Dikurung Orangtuanya di Kandang Ayam: Dikubur Setengah Badan & Hilang di Kuburan

TRIBUNJAMBI.COM - Nasib bocah 12 tahun bernama Moh Efendi (12) ini, sangat mengenaskan.

Editor: ridwan
Grid.id
Kisah Pilu Bocah 12 Tahun Dikurung Orangtuanya di Kandang Ayam, Pernah Dikubur Setengah Badan hingga Hilang di Kuburan 

"Jadi kami rawat apa adanya saja. Ke guru spiritual sudah, ke rumah sakit sudah.

Baca Juga: Viral Video Gadis 18 Tahun Diseret Kakaknya di Aspal, Menangis Minta Ampun Sampai Meraung karena Kesakitan

Baca: Posisi Tubuh Pegawai Bank di Jambi saat Video Call Tanpa Busana, Tragedi 11 Akun Instagram Palsu

"Biarkan dikurung saja," ungkapnya.

Untuk pengobatan alternatif ke guru spiritual, sudah dua kali dicoba oleh orangtua Efendi.

Oleh guru spiritual pertama, orangtua Efendi diminta untuk mengubur anaknya setengah badan sebagai terapi penyembuhan.

Anjuran guru spiritual itu pun dicoba oleh Latifah dan Hamzah, namun tak berhasil.

Baca Juga: Simak 3 Fakta Pemuda di Aceh Utara yang Dilaporkan Ibu Kandungnya ke Polisi Lantaran Geram

Baca: PENGAKUAN Mengejutkan Mertua Soal Mayat Dalam Karung, Ternyata Istri Siri Anggota Kodim 1402 Polmas

Saat mencoba berobat ke guru spiritual lain, Latifah dan Hamzah justru hanya diminta untuk merawat anaknya seperti biasa.

Guru spiritual itu mengklaim, jika Efendi akan menjadi guru spiritual yang akan didatangi banyak orang saat dewasa nanti.

Tak mendapat hasil yang diharapkan, Latifah dan Hamzah akhirnya terpaksa mengurung sang anak di kandang ayam.

Baca Juga: Hukum Murid yang Terlambat Hingga Meninggal, Seorang Oknum Guru SMP Asal Manado Syok Hingga Dilarikan ke Rumah Sakit

Baca: Seminggu Jadi Anggota DPR RI, Mulan Jameela Harus Rela Digugat Hingga Terancam Denda Rp 10 Miliar

Saat ditanya awak media, Latifah dan Hamzah mengaku tak tega melihat anaknya terkurung di balik kandang ayam yang berada di samping kamar mandi rumahnya itu.

Namun kedua orangtua ini merasa, mengurung sang anak lebih banyak dampak positifnya ketimbang mudaratnya.

Apalagi saat mereka masih harus bekerja untuk menafkahi ketiga anaknya yang lain.

Baca Juga: Niat Hati Ingin Sembuhkan Bisul di Paha, Gadis SMA Ini Justru Harus Melayani Nafsu Bejat Dukun Cabul Hingga 15 Kali, Diancam Akan Disantet Jika Berani Melapor

Baca: TEWAS dalam Kerusuhan Wamena, Dokter Soeko Marsetiyo akan Diabadikan Jadi Nama Rumah Sakit

 

"Kalau bicara perasaan, perasaan kami iba dan kasihan.

"Tapi bagaimana lagi, ini sudah nasib keluarga kami. Kami harus hidup, harus bekerja.

"Kalau tidak bekerja, keluarga kami mau dapat dari mana biayanya," ujar Hamzah. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved