Siapa Sebenarnya Ni Luh Djelantik? Desainer Asal Bali yang Disebut-sebut Bakal Masuk Kabinet Jokowi
Tak hanya dari kalangan partai politik, calon menteri dari presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) juga dikabarkan berasal dari kalangan pengusaha.
TRIBUNJAMBI.COM - Sederet nama pengusaha masuk bursa menteri Jokowi-Ma'ruf Amin.
Nama-nama pengusaha Indonesia itu diperkirakan akan dilantik Jokowi.
Nama-nama calon menteri pun mulai mencuat saat ini.
Tak hanya dari kalangan partai politik, calon menteri dari presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) juga dikabarkan berasal dari kalangan pengusaha.
Baca Juga
Mahasiwa Ancam Demo Lebih Besar Jika Jokowi Tak Terbitkan Perppu KPK, Ali Ngabalin Meradang
Menyusul Riduwan Ibrahim & Mashuri, Menantu HBA Merapat ke PDIP, Daftar Balon Bupati Bungo
Prediksi Nama Menteri-menteri Kabinet Jokowi-Maruf, Mengapa Ada yang Usia di Bawah 30 Tahun?
Daftar Formasi CPNS Jambi 2019 Gelombang II, Catat Syarat dan Waktu Pendaftaran Segera
Beberapa diantaranya mencuat melalui survei dan ada diantaranya yang secara tak langsung disebut oleh Jokowi.
Banyak diantaranya dikenal pengusaha sukses dan juga bagian dari tim kampanye Jokowi selama Pilpres 2019 berlangsung.
Lalu siapa saja mereka?
Erick Thohir
Siapa tak kenal pengusaha Erick Thohir.
Dia pemilik Mahaka Group yang merupakan perusahaan induk dari perusahaan yang memiliki fokus pada bisnis media dan entertainment.
Berbagai unit usaha Mahaka seperti di bidang penyiaran (broadcast) yakni Gen FM & Jak FM, stasiun televisi Jak tv, media luar ruang (out of home) Mahaka Advertising, penerbitan (publishing) yakni Harian Republika,Golf Digest, digital yakni Rajakarcis.com dan berbagai perusahaan lainnya yang bergerak di bisnis olahraga dan hiburan.

Selama Pilpres 2019 berlangsung, dia adalah ketua tim sukses Jokowi-Ma’ruf Amin.
Namanya disebut-sebut berpeluang besar menjadi menteri Kabinet Kerja Jilid II.
Meski demikian, beberapa waktu lalu Erick Thohir memberikan tanggapan soal calon menteri.
"Spent waktu dengan keluarga dan dunia usaha saya rasa pekerjaan yang sangat terhormat juga. Tidak semua harus jadi public service. Namun saat ini masing-masing punya pemikiran atau jalur sendiri," katanya di Kantor Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Rabu 17 Juli 2019 lalu.