Harapan Prabowo Tak Kesampaian, Megawati Tak Menolak Tapi Mohon Pengertian, Siapa Ketua MPR?

Ahmad Muzani menceritakan, proses keputusan Partai Gerindra memutuskan mendukung politisi Partai Golkar Bambang Soesatyo menjadi Ketua MPR

Editor: Duanto AS
Youtube
Megawati Soekarnoputri dan Bambang Soesatyo 

Harapan Prabowo Tak Kesampaian, Megawati Tak Menolak Tapi Mohon Pengertian, Siapa Ketua MPR?

TRIBUNJAMBI.COM - Harapan Prabowo Subianto tak kesampaian.

Ada cerita menarik di balik pemilihan ketua MPR periode 2019-2024.

Wakil Ketua MPR periode 2019-2024 Ahmad Muzani menceritakan, proses keputusan Partai Gerindra yang akhirnya memutuskan mendukung politisi Partai Golkar Bambang Soesatyo menjadi Ketua MPR.

Muzani mengatakan, awalnya Prabowo menghubungi Ketua Umum PDI-P Megawati, meminta agar posisi Ketua MPR diberikan kepada Partai Gerindra.

Baca Juga

 Pengusaha Jambi Masuk Pusaran Kasus Ketok Palu, Kilas Balik Kasus Zumi Zola Digaruk KPK

 Loyal pada Zumi Zola, Asiang Banyak Dapat Proyek Puluhan Miliar

 Kondisi Terkini Istri Zumi Zola selama Sang Suami di Penjara, IG-nya Tulis If God Bring You to It

 Hasil Liga Europa Semalam, Arsenal Menang Besar, Mengejutkan Bagi MU dan Roma Harus Tertahan Imbang

 Pelamar Gagal Buka Situs SSCN Tempat Pendaftaran CPNS 2019, Ini Penjelasan BKN Soal Penyebabnya

"Jadi Pak Prabowo tadi berkomunikasi dengan Ibu Megawati detik-detik terakhir sebelum dilakukannya keputusan tentang ini. Komunikasi dimaksud tentang perihal ketua MPR dimana Prabowo meminta kepada ibu Mega agar diberikan kepada Gerindra," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/10/2019).

Muzani mengatakan, Megawati tidak menolak permintaan Prabowo tersebut, namun proses pemilihan pimpinan MPR sudah berlangsung dan delapan fraksi, selain Gerindra, sudah menentukan pilihan.

Oleh karenanya, kata dia, Megawati meminta pengertian Prabowo dan menerima dengan baik hasil pemilihan pimpinan MPR.

"Karena itu, Ibu Mega memohon pengertian Pak Prabowo agar bisa menerima proses ini dengan baik dan menjaga MPR dengan musyawarah untuk mufakat. Meskipun ibu Mega sepenuhnya menyerahkan keputusan ini kepada Prabowo kemudian sebagai partai yang mandiri," ujarnya.

Muzani mengatakan, dirinya juga menyampaikan kepada Prabowo tentang peta fraksi-fraksi penetapan calon Ketua MPR dan melaporkan hasil pembicaraanya dengan PAN, PKS dan Demokrat dalam lobi-lobi fraksi.
Berdasarkan hal itu, kata Muzani, Prabowo memutuskan agar dirinya tak meneruskan pencalonan sebagai Ketua MPR.

"Akhirnya beliau ambil keputusan demi kepentingan lebih besar, ya sudah kamu tidak usah meneruskan pencalonan sebagai ketua MPR," pungkasnya.
Selanjutnya, Muzani mengatakan, Gerindra tak merasa kalah dalam pemilihan pimpinan MPR.

Ia mengatakan, MPR adalah salah satu alat perjuangan sehingga diharapkan dapat mencapai hal-hal yang strategis.

"Enggak (tak merasa kalah), MPR adalah salah satu alat perjuangan, dan sebagai alat perjuangan tentu kita harus memandang ini sebagai alat mencapai tujuan sehingga beliau harapkan ada hal-hal ain yang lebih strategis, yang akan kita capai nanti," pungkasnya.

Sebelumnya, Gerindra yang awalnya ngotot agar Muzani menjadi Ketua MPR, akhirnya sepakat bersama delapan fraksi lainnya dan unsur Dewan Perwakilan Daerah (DPD) untuk mendukung Bambang Soesatyo.
Kesepakatan itu membuat Bambang Soesatyo terpilih secara aklamasi sebagai Ketua MPR.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved