Ternyata Ada yang Ingin Aksi Mujahid 212 Rusuh, Sebelum Beraksi 6 pelaku Keburu Dibekuk Polisi
Dibalik lancarnya aksi unjuk rasa ratusan Mujahid 212 tersebut ternyata ada sejumlah oknum yang berniat membuat aksi tersebut menjadi rusuh
TRIBUNJAMBI.COM - Meski ada tuntutan presiden Jokowi mundur dalam aksi Mujahid 212, Sabtu (38/9) secara keseluruhan aksi tersebut berjalan lancar.
Dibalik lancarnya aksi unjuk rasa ratusan Mujahid 212 tersebut ternyata ada sejumlah oknum yang berniat membuat aksi tersebut menjadi rusuh.
Beruntung sejumlah orang yang hendak membuat aksi itu menjadi rusuh keburu terungkap.
Baca: IMBAS Kerusuhan Wamena Papua, Politisi Gerindra Minta Presiden Jokowi Mundur Atau
Baca: HEBOH Sedang Hubungan Intim Dengan Pacar Saat Pesta, Mama Muda Tewas, Ternyata Ini Penyebabnya!
Baca: SIAPA Farida Briani Sobri, istri Fahri Hamzah dengan Segudang Prestasi: Ternyata Ini Pekerjaannya
Para oknum yang berniat buat rusuh itu dibekuk polisi diantaranya Densus bersama anggota Polda dan Polresta Tangerang. Mereka diamankan di Jalan Maulana Hasanudin, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Sabtu (28/9/2019).
Kasubag Humas Polrestro Tangerang, Kompol Abdul Rachim menjelaskan ada enam pelaku yang ditangkap masing-masing berinisial AB, SG, YF, AU, OS dan SS.
"Dari pihak Polres hanya melakukan back up. Diamankan oleh pihak Polda dan Densus," ujar Rachim kepada Warta Kota, Minggu (29/9/2019).
Baca: KOREA OPEN 2019 - DRAMATIS Taklukan Kamura/Sonoda, Pasangan Fajar/Rian Juara Korea Open 2019
Baca: Pria Ini Tak Sengaja Chat dan Kirim Foto Alat Vital ke Waria, Ini yang Terjadi Selanjutnya
Baca: SOSOK Ahmad Sukendro, Jenderal TNI Lolos Penculikan G30S/PKI, Tapi Karirnya Meredup di Era Soeharto
Data yang dihimpun Warta Kota, pelaku AB menjadi aktor intelektual dalam kasus ini. AB merupakan dosen dari perguruan tinggi negeri yang ada di Jawa Barat.
"Dari semua yang ditangkap, masing - masing memiliki peran," ucapnya.
AB berperan menyuruh membuat bahan peledak jenis bom.
Sebanyak 29 bahan peledak jenis bom molotov pun disita polisi di lokasi penangkapan.
"Mereka ditangkap di Perumahan Taman Royal 2 Cipondoh. Itu rumahnya pelaku berinisial SS," kata Rachim.
Sedangkan SS berperan memberikan bom molotov tersebut kepada OS.
SS juga menentukan target dan selaku koordinator aksi untuk membiat chaos.
Sementara itu pelaku SG yang melakukan perakitan bom tersebut. Ia juga mempersiapkan massa perusuh untuk mengikuti aksi Mujahid 212.
Lalu pelaku YF dan AU memiliki peran yang sama. Keduanya sebagai eksekutor dalam rencana kekistuhan tersebut.
Baca: Diduga Depresi, Ibu Kandung Rendam Bayi Berusia 3 Bulan di Bak Mandi Sampai Tewas
Baca: MENGEJUTKAN Lucinta Luna Ungkap Identitas Dirinya, Bongkar Siapa Sosok Muhammad Fatah Sebenarnya
Baca: UPDATE Korban Tewas Gempa Ambon Capai 30 Orang, Ribuan Warga Masih Mengungsi!
Seperti diketahui massa Mujahid 212 selamatkan NKRI menggelar aksi di sekitar masjid istiqlal hingga bundaran HI.
tidak hanya menyinggung peristiwa yang terjadi beberapa akhir ini, seperti demo mahasiswa dan juga pelajar.
Massa Mujahid 212 minta Presiden Jokowi mundur dari jabatannya.
Hal ini disampaikan oleh salah satu orator aksi yang berada di atas mobil komando
Dalam orasinya orator menyampaikan kesejahteraan rakyat saat dipimpin oleh mantan Wali Kota Solo itu.
"Hidup kita tambah baik atau tambah susah di zaman Jokowi," kata Orator diatas mobil komando, Sabtu (28/9/2019).
Sontak pernyataan itu pun ditanggapi oleh massa yang saat itu berada disekitar mobil komando.
"Susah," teriak massa.
Hingga pukul 12.00 WIB massa bergerak ke Masjdi Istiqlal untuk melangsung salat Dzuhur berjamaah.
Saat bergerak mengikuti mobil komando, orator juga berseru agar Jokowo mundur dari jabatannya.
"Mundur mundur mundur Jokowi, mundur Jokowi sekarang juga," katanya.
Sebelumnya massa yang akan masuk ke depan Istana ini tidak terjadi disebabkan Jalan Merdeka Barat telah ditutup dengan kawat berduri, sehingga massa pun hanya dapat berorasi disekitar Patung Kuda Monas.
Antisipasi Penyusup
Polres Metro Jakarta Pusat telah mengantisipasi penyusup dalam massa Aksi Mujahid 212.
Aksi mujahid 212 bakal digelar di sekitaran Bundaran Hotel Indonesia, Jalan MH Thamrin hingga ke Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Sabtu (28/9/2019).
"Kalau nanti ada penyusup atau ada provokator dan sebagainya, kami bersiap dengan semua kemungkinan. Itu bagian dari pengamanan pada hari ini," kata Wakapolres Jakarta Pusat, AKBP Susatyo Purnomo Condro, saat diwawancarai wartawan, di sekitaran Jalan MH Thamrin, pukul 09.01 WIB, hari ini.

"Tentunya semua kerawanan, kami lakukan antisipasi. Baik itu kerawanan seperti kemacetan lalu lintas atau aksi-aksi lain," lanjutnya.
Susatyo, sapaannya, menyebut kegiatan pengamanan aksi mujahid 212 mulai dilakukan sejak pukul 05.00 WIB.
"Kami sudah siap untuk memberikan pelayanan dan pengamanan," ucapnya.
Dia mengimbau, agar massa aksi mujahid 212 segera menuju area patung kuda, dekat kawasan Monas, Jakarta Pusat.
Tujuannya, kata dia, agar kegiatan aksi ini berjalan aman dan lancar.
"Situasi arus lalu lintas saat ini di bundaran HI masih lancar dan massa juga masih kooperatif untuk kami berikan imbauan-imbauan untuk menuju ke patung kuda," ujarnya.
Semisal massa aksi mujahid 212 semakin banyak, lanjutnya, rekayasa arus lalu lintas segera diberlakukan.
"Kami akan melihat berapa jumlah massa yang akan hadir hari ini. Apabila nanti telah memenuhi jalan, tentu akan ada rekayasa arus lalu lintas, tergantung pada situasi," katanya.
Susatyo pun belum dapat memastikan ihwal waktu massa aksi mujahid 212 untuk berunjuk rasa. Tergantung situasi.
"Nanti kami lihat perkembangan situasinya seperti apa. Tapi kami telah berkoordinasi dan juga mengimbau secara persuasif pada semua masyarakat untuk kegiatan hari ini," ucapnya.
Alasan Ikut Aksi Mujahid 212
Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI memiliki beragam tujuan, mulai ingin menyuarakan sesuatu hingga sekedar ingin bersilaturahmi.
Diketahui, aksi tersebut dihelat mulai pukul 08.00 WIB, Sabtu (28/9/2019), berawal dari bundaran HI sampai ke Istana Negara.
Sejumlah peserta aksi Mujahid 212 yang berangkat ke Jakarta menggunakan KRL melalui Stasiun Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel).
Satu di antaranya adalah Aji, ia datang bersama enam temannya dari Muncul, Setu.
Ia sengaja mengikuti aksi karena membawa aspirasi yang ingin disampaikan.
"Ya kan pemerintah zolim, ya kita menyatukan umat minta keadilan lah," ujar Aji.
Ia tidak puas dengan pemerintahan selama ini dan menginginkan perubahan.
Sementara, Reval, yang berangkat aksi bersama tiga temannya, hanya ingin bersilaturahmi dengan mujahid lainnya .
Reval mengikuti aksi 212 sebelumnya dan merasa senang bisa berkumpul dan saling menyapa massa aksi dari berbagai daerah lainnya.
"Ya seneng aja. Ketemu sama yang lain, ramai berjamaah gitu bang. Saya sih senang ketemunya aja silaturahmi," ujar Reval.