SOSOK Ahmad Sukendro, Jenderal TNI Lolos Penculikan G30S/PKI, Tapi Karirnya Meredup di Era Soeharto

TRIBUNJAMBI.COM - Saat peristiwa kelam penculikan G30SPKI, sebetulnya delapan jenderal yang diculik. Tapi dalam

Editor: ridwan
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Monumen lobang Buaya 

Bahkan dalam salah satu versi skenario Gestok, karena kecerdasan dan lobi baiknya dengan CIA, Sukendro disebut-sebut sebagai salah satu orang yang layak dicurigai sebagai dalang.

Hal ini seperti disebut dalam buku "Menguak Misteri Kekuasaan Soeharto" karangan FX Baskara Tulus Wardaya.

Selepas peristiwa G30S/PKI, karier intelijen Sukendro mulai tersisih oleh kiprah Ali Moertopo.

Ia tidak bisa membendung jaring-jaring intelijen Ali Moertopo yang kemudian mempercepat keruntuhan Soekarno.

 

Bebby Fey Ungkap Isi Chat Awal Atta Halilintar Dekati Dirinya, Bantah Tudingan Tak Punya Bukti Valid

Ketika Soeharto naik ke puncak kekuasaan, Sukendro praktis redup.

Dalam sebuah kursus perwira di Bandung, ia secara mengejutkan mengakui keberadaan Dewan Jenderal.

Soeharto melalui Pangkopkamtib Jenderal Sumitro menggiringnya ke dalam penjara RTM Nirbaya Cimahi selama 9 bulan.

Lepas dari tahanan, Sukendro ditampung Gubernur Jateng, Supardjo Rustam.

Ia diberi kepercayaan mengelola perusahaan daerah Jateng.

 

6 Fakta Bebby Fey yang Jarang Terekspos, DJ Asal Malang, Sudah Menjanda 8 Tahun dan Punya Anak

Baca: Mahasiswa yang Tertabrak Mobil Polisi Saat Unjuk Rasa, Dijadikan Anak Angkat Kaplda Sulsel

 

Meski demikian, Soemitro terus memantaunya.

Setiap kali terdengar ada gerakan anti pemerintah, Sukendro adalah orang pertama yang didatangi Soemitro.

"Tidak ada orang intelijen yang lebih hebat daripada dia. Karena itu saya selalu mencurigainya," kata Mitro.

 

Fakta-fakta M Atiatul Muqtadir atau Fathur, Ketua BEM UGM Curi Perhatian di ILC, Mahasiswa FKG

Baca: ISTRI dan Anak Tidur, Pria Bejat Ini Cabuli Keponakan Hingga Enam Kali! Terungkap Karena

 

Sekadar informasi, dalam pertemuan terakhir operasi penculikan Dewan Jenderal di rumah Sjam Kamaruzzaman, di Salemba Tengah, pada hari-H, 30 September 1965, ternyata ditentukan nama delapan jenderal TNI yang akan dijemput.

Mereka adalah Jenderal AH Nasution, Letnan Jenderal Ahmad Yani, Mayjen Soewondo Parman, Mayjen R Soeprapto, Mayjen Mas Tirtodarmo Harjono, Brigjen Donald Izacus Pandjaitan, Brigjen Soetojo Siswomihardjo, dan Brigjen Ahmad Soekendro.

 

Baca: Remaja 15 Tahun Dipaksa Hubungan Intim Dengan Paman Saat Bibi Tidur, Seminggu Sampai 6 Kali!

Fakta-fakta Manik Marganamahendra, Ketua BEM UI yang Sebut DPR RI sebagai Dewan Pengkhianat Rakyat

Baca: BINTANG Film Dewasa Menangkan Gugatan Rp 6,4 Miliar, Setelah Ngaku Selingkuh dengan Presiden

 

Selain Sukendro, Abdul Haris Nasution juga berhasil lolos dari kejaran tentara antek PKI.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved