Gempa Ambon
Pasca Gempa Ambon, Warga Masih Bertahan di Hutan dan Bukit, Warga ; 'Rumah Kami Hancur Semua'
Pasca gempa bumi bermagnitudo 6,5 yang mengguncang Amobon, ribuan warga masih bertahan di hutan dan perbukitan desa mereka
Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geosifika (BMKG), sebanyak 64 gempa susulan dirasakan di Kairatu, Ambon, Masohi, dan Banda. (Mela Arnani)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Situasi Gempa Ambon Terkini: 484 Gempa Susulan, 25.000 Orang Mengungsi
Bayi 8 bulan tewas
Bayi berusia 8 bulan tewas tertimpa reruntuhan bangunan saat gempa mengguncang kota Ambon.
Bayi tersebut bernama Muhamad zulkarnain Holle.
Bayi tersebut meninggal dunia di RSUD dr Haulussy Ambon, Jumat (27/9/2019) malam.
“Korban meninggal dunia tadi saat selesai shalat magrib,” kata kerabat korban, Abu Saimima, Jumat.
Abu menjelaskan sebelum dirawat intensif di RSUD dr Haulussy Ambon, korban sempat menjalani perawatan di RS Bhayangkara Tantui.
Namun, karena kondisi korban yang terus menurun, korban akhirnya dirujuk ke RSUD dr Haulussy Ambon.
Saat ini jenazah Zulkarnain telah dibawa pulang ke rumah duka di kawasan Pinang Putih, Desa Hative Kecil Kecamatan, Sirimau untuk disemayamkan.
Rencananya, Sabtu, jenazah kroban akan dimakamkan.
“Sudah dibawa pulang keluarga ke rumah duka, besok jenazah akan dibawa ke kampung halaman orang tuanya di Desa Siri Sori untuk dimakamkan ,”katanya.
Abu menceritakan, korban tertimpa tembok beton tetangganya saat korban ditolong oleh bibinya keluar dari rumah untuk menyelamatkan diri saat gempa terjadi.
Namun sayang, saat keluar dari rumah, tembok beton ambruk dan menimpa korban.
Bibi korban juga terluka di bagian kepala.
Dengan meninggalnya Zulkarnain, maka tercatat korban tewas karena gempa Ambon dan bertambah menjadi 24 orang. (Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty)