Perburuan KKB Papua

TNI Kejar Anggota KKB Papua, Ungkap Asal Peluru yang Sampai Tewaskan 3 Warga dan Lukai 4 Lainnya

TNI Kejar Anggota KKB Papua, Ungkap Asal Peluru yang Sampai Tewaskan 3 Warga dan Lukai 4 Lainnya

Editor: Andreas Eko Prasetyo
ist
Siapa Sosok Pimpinan KKB Ditakuti di Segitiga Hitam Papua, Lekagak Telenggen Tembak Briptu Heidar 

TNI Kejar Anggota KKB Papua, Ungkap Asal Peluru yang Sampai Tewaskan 3 Warga dan Lukai 4 Lainnya

TRIBUNJAMBI.COM - Kabar meletusnya kontak senjata antara kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua bersamaan dengan pelantikan putra Papua Mayjen TNI Herman Asaribab menjabat Pangdam VXII Cenderawasih.

Tim gabungan TNI-Polri melakukan pengejaran ke kelompok KKB Papua yang terjadi di Kampung Olen, Distrik Mabugi, Selasa (17/9/2019) dini hari.

Bupati Puncak, Willem Wandik menyebut, 3 warga sipil tewas dan 4 lainnya mengalami luka tembak akibat kejadian tersebut.

Baca: Aksi Baku Tembak Terjadi Antara KKB Papua dan Aparat Gabungan, 3 Warga Sipil Tewas Termasuk Balita

Baca: 4 Dedengkot KKB Menyerahkan Diri, Ngaku Hidup Menderita, Kelaparan, Kedinginan & Kepanasan di Hutan

Baca: EMPAT Anggota KKB Papua Menyerah, Termasuk Ajudan Goliat Tabuni, Cium Merah Putih Ingin Hidup Damai

Ia mengatakan, beberapa KKB yang sebelumnya bermarkas di Distrik Gome, telah berpindah tempat karena lokasi sebelumnya telah disisir oleh aparat.

Akhirnya, sambung Willem, kelompok-kelompok tersebut melarikan diri ke Kampung Olen.

Namun, ia menyayangkan upaya penyisiran yang dilakukan aparat keamanan justru menyebabkan jatuhnya korban jiwa dari pihak sipil.

"Saya selalu menyampaikan, mari kita bangun komunikasi, lakukan pendekatan persuasif agar ada komunikasi antara kelompok TPN OPM dengan TNI-Polri, agar mereka menyerahkan diri," tutur dia.

Saat ini, Willem mengklaim bila masyarakat Puncak merasa tidak nyaman dengan penyisiran yang dilakukan oleh aparat.

Karenanya, ia meminta agar langkah-langkah yang diambil aparat keamanan dalam mengatasi keberadaan KKB harus dibuat secara bijak, jangan sampai hal ini dimanfaatkan oleh pihak lain.

"Suasana seperti ini maka kepentingan dari sisi pandang LSM, HAM, akan mengambil keuntungan karena itu kita jaga secara baik sehingga tidak menjadi konflik dan menjadi konsumsi politik," kata dia.

Baca: SPG Rokok Berselingkuh dan Digerebek Satpol PP, Merengek Minta Dilepas dan Lakukan Berbahaya Ini

Baca: Ratusan Balita di Tanjab Barat Terserang ISPA Akibat Kabut Asap

Baca: Bebby Fey Blak-blakan, Hotman Paris Pernah Minta Foto Seksinya, Begini Reaksi Pengacara Kondang Itu

Baca: Kasus Diare di Muarojambi Meningkat, Agustus Tembus 1.000 Lebih

Willem pun meminta aparat keamanan untuk menghentikan penyisiran agar psikologi masyarakat bisa berangsur pulih.

"Pendekatan kasih itu jauh lebih bagus dari pada itu (penyisiran).

Saya harap, Pak Panglima dan Kapolda harus hadapi secara persuasif, tidak bisa dengan senjata, senjata dihadapi dengan senjata tidak akan pernah menyelesaikan masalah, pasti kedua belah pihak jadi korban, masyarakat korban, pemerintah korban, negara korban," tutur dia.

Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol CPL Eko Daryanto menyebut, jatuhnya korban sipil itu bukan karena peluru yang ditembakan aparat.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved