Ratusan Balita di Tanjab Barat Terserang ISPA Akibat Kabut Asap
Sebanyak 1,46 persen atau 478 balita di Tanjung Jabung Barat terserang ISPA akibat kabut asap.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Teguh Suprayitno
Ratusan Balita di Tanjab Barat Terserang ISPA Akibat Kabut Asap
TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL - Sebanyak 1,46 persen atau 478 balita di Tanjung Jabung Barat terserang ISPA akibat kabut asap.
Berdasarkan data laporan bulanan dari 16 Puskesmas yang tercatat di Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjung Jabung Barat, jumlah penduduk yang berstatus Balita sebanyak 32.834 jiwa. Di antaranya sebanyak 478 terserang ISPA.
Dengan semakin pekatnya kabut asap yang melanda wilayah Tanjab Barat dan sekitarnya selama sebulan terahir dikhawatirkan jumlah penderita ISPA khususnya balita akan terus bertambah.
Kabid P2PL Dinas Kesehatan Tanjab Barat dr Johannes didampingi tim ahli Junaidi SKM menerangkan, per bulan Agustus 2019 jumlah penduduk Balita di Kabupaten Tanjab Barat banyak 32.834 jiwa.
Baca: Kasus Diare di Muarojambi Meningkat, Agustus Tembus 1.000 Lebih
Baca: BREAKING NEWS: Kualitas Udara di Jambi Berbahaya, Tanggal 20-21 September, Pemkot Liburkan Sekolah
Baca: Bupati Bungo Panen Cabai Bersama Masyarakat Dusun Mangun Jayo
Baca: Sungai Tembesi Mengering, Dirut PDAM Sarolangun Minta Warga Hemat Air
Baca: BPKAD Kerinci: Tak Semudah Itu Serahkan Aset ke Pemkot Sungai Penuh
"Di bulan Agustus memang penderita ISPA khususnya balita mencapai 478 jiwa. Dan semua sudah mendapat penanganan dari Pukesmas terdekat," terangnya.
Kata Johannes bayi laki-laki kurang dari 1 tahun yang menderita ISPA sebanyak 55 balita dan perempuan sebanyak 66 balita.
Sedangkan balita berusia 1 tahun sampai kurang dari 5 tahun, laki laki sebanyak 164 penderita dan perempuan sebanyak 193 balita. Sehingga total keseluruhan mencapai 478 orang.
"Untuk usia di atas 5 tahun, laki laki 401, perempuan 425, jadi totalnya 826. Dan kemungkinan jumlah ini akan bertambah mengingat kondisi kabut asap makin hari makin pekat," terangnya.
Ia menambahkan, untuk bulan September 2019 pihaknya baru menerima laporan mingguan pengendalian ISPA. Dan data rinci akan diserahkan pada ahir bulan.
"Untuk laporan bulan September minggu pertama sebanyak 913 dan minggu ke dua 894, dengan total 1.807 penderita ISPA. Untuk rincianya belum kita terima," imbuhnya.
Ia menghimbau, kesadaran masyarakat khususnya orang tua sangat berperan penting mencegah ISPA terhadap anak. Dengan membatasi aktifitas anak di luar ruangan, selaku mengunakan masker, dan mengkonsumsi makanan bergizi.
"Pencegahan bisa dilakukan. Kesadaran dan pengawasan masyarakat hususnya orang tua sangat berperan dalam mengantisipasi kondisi ini," tukasnya.
Baca: Bebby Fey Blak-blakan, Hotman Paris Pernah Minta Foto Seksinya, Begini Reaksi Pengacara Kondang Itu
Baca: Organ Tubuh Lily Wahidin Diduga Diambil, Ini Kejanggalan di Tubuh TKW Ternate yang Tewas di Malaysia
Baca: TERJARING Razia di Hotel, SPG Cantik Merengek Minta Dilepas: Katanya, Ketahuan Suami Bisa Kiamat
Baca: Bacaan Surat Yasin (83 Ayat) Bahasa Arab serta Latin dan Artinya dan Doa Sesudah Membaca Surat Yasin
Sementara itu berdasarkan data yang dihimpun Tribunjambi.com dari RSUD KH Daud Arif Kuala Tungkal, jumlah penderita kategori pernapasan pada bulan Agustus dan September sebanyak 76 orang.
Dirut RSUD KH Daud Arif, Helfry Syahril melalui Kepala Ruangan Rekam Medis, Zainal Mutaqin mengatakan para penderita tersebut telah dilakukan penanganan serta dan tidak ada yang rawat inap untuk penderita ISPA.
"Penderita Bronchitis anak 6 orang, dewasa 2 orang, Bronchiolitis anak 5 orang. Sedangkan penderita Asma anak pada bulan Agustus 20 orang, dewasa 19 orang, Bulan September anak 10 orang dan dewasa 12 orang. Sementara penderita ISPA anak 1 dan dewasa 1 orang," terangnya. (Darwin Sijabat/ Tribunjambi.com)