Organ Tubuh Lily Wahidin Diduga Diambil, Ini Kejanggalan di Tubuh TKW Ternate yang Tewas di Malaysia
Suami Lily Wahidin mengatakan kalau tidak dibunuh lalu diambil organ tubuhnya, untuk apa jahitan begitu panjang dari bawah kerongkongan s/d bawah ...
Suami Lily Wahidin mengatakan kalau tidak dibunuh lalu diambil organ tubuhnya, untuk apa jahitan begitu panjang dari bawah kerongkongan hingga bawah pusat. Begitu juga jahitan di atas pinggul kanan.
TRIBUNJAMBI.COM, TERNATE - Muncul dugaan Lily Wahidin (28) dibunuh di Malaysia.
Dugaan itu karena banyak jahitan panjang di jenazah TKW Ternate yang tewas itu.
Keluarga tenaga kerja wanita itu menduga kematian Lily Wahidin bukan karena jatuh, tapi dibunuh.
Hal itu terlihat dari sejumlah kejanggalan dari jenazah TKW asal Kota Ternate, Maluku Utara ini.
Di jenazah Lily terdapat jahitan panjang dari bawah kerongkongan hingga bawah pusat yang dipertanyakan pihak keluarga.
Baca Juga
Kurir Sabu Kelas Kakap dari Pekanbaru Ditangkap, Jalan Sarolangun Sampai Dibuat Macet
TNI Gadungan Raup Untung 17 Motor Korbannya, Rata-rata Wanita yang Terbuai Seragam dan Janji Pelaku
Hasil China Open 2019, Wakil Indonesia Marcus/Kevin Tuntaskan Balas Dendam ke Ganda Korea Selatan
VIDEO VIRAL Pernikahan Diwarnai Baku Hantam, Benarkah Karena Kehadiran Mantan Kekasih?
VIRAL Foto Syur Berseragam PNS Pemprov Jabar, Begini Reaksi Pemerintah Setempat?
Juga terdapat ketidaksesuaian pada dokumen kematian Lily.
“Kalau yang kami duga, korban ini tidak jatuh dari ketinggian tapi dibunuh,” kata Mahrus, suami Lily saat dihubungi Kompas.com, Kamis (19/9/2019).
“Kalau tidak dibunuh, lalu diambil organ tubuhnya terus untuk apa jahitan begitu panjang dari bawah kerongkongan hingga bawah pusat. Begitu juga jahitan di atas pinggul kanan,” kata Mahrus lagi.
Dalam dokumen kematian Lily, tidak dijelaskan rumah sakit mana Lily dirawat sejak dinyatakan jatuh.
Di situ hanya tertulis bahwa tempat kematiannya di Prima Tanjung, Jalan Fettes, Tanjung Tokong, Pulau Pinang, Malaysia.
Di bawah dokumen daftar kematian/permit mengubur juga tidak ada satu pun pejabat yang bertanda tangan yang mengesahkannya.
Yang ada hanya cap nama dokter serta tanda tangannya.
Begitu pun pada dokumen fotokopi yang tertulis di kop Polis Diraja Malaysia.
