(Bag 2) Perwira Menengah 'Nganggur' di Polri, Jokowi Beri Lampu Hijau untuk Pak Polisi?
Tanpa banyak disadari publik, sejumlah polisi secara perlahan mulai menduduki sejumlah posisi di kementerian dan lembaga negara.
(Bag 2) Perwira menengah 'Nganggur' di Polri, Jokowi Beri Lampu Hijau untuk Pak Polisi?
TRIBUNJAMBI.COM - Tanpa banyak disadari publik, sejumlah polisi secara perlahan mulai menduduki sejumlah posisi di kementerian dan lembaga negara.
Hal ini mengingatkan kita pada era Orde Baru dengan dwifungsi ABRI-nya.
Kali ini bukan ABRI, tapi "Dwifungsi" Polri. (Untuk memahami konteks tulisan ini, silakan baca artikel sebelumnya yang berjudul (Bag 1) Ketika Polisi Urusi KPK, Beras, Diplomasi hingga Imigrasi)
Lalu, bagaimana polisi bisa begitu berkuasa?
Baca: (Bag 1) Ketika Polisi Urusi KPK, Beras, Diplomasi hingga Imigrasi
Baca: Daftar 20 Nama Bayi Laki-laki dan Perempuan, Disarankan Ustaz Abdul Somad, Lengkap Artinya
Baca: Viral Video Panas Siswi SMA Prabumulih, Berawal dari Video Call, Guru Kelas Membenarkan
Sederhananya, kebutuhan akan keamanan dan ketertiban yang besar, mendorong dibesarkannya pula instansi Polri.
Sayangnya, besarnya pasukan tak dibarengi dengan posisi yang memadai.
Pada Maret 2018 lalu, terungkap ada 414 perwira menengah Polri yang nganggur.
Itu baru yang berpangkat komisaris besar.
"Ini memang problemanya dimulai dari tahun 1980-an," ujar Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian pada Maret 2018 lalu ketika ditanya soal banyaknya perwira menengah Polri yang menganggur.
Tito mengatakan, jumlah perwira di angkatan 1982 hanya 46 orang. Dirasa kurang, Akpol memperbanyak rekrutmen hingga dari tahun ke tahun terus bertambah jumlahnya.
Baca: Begini Suasana Kala Mantan Istri Pertama dan Kedua Hadir Diacara 7 Bulanan Istri Ketiga Wishnutama
Baca: VIDEO Viral Mesum Pelajar SMA Berhubungan Badan dengan Pria Dewasa, Kenalan Lewat Facebook
Saat ini, jumlah penerimaan sekolah kepolisian mencapai mencapai 300 orang.
Sementara jumlah perwira yang tak kebagian jabatan juga terus bertambah.
Jatah untuk bintang tiga hanya sembilan orang, bintang dua sebanyak 60 orang, dan bintang satu sekitar 220 orang.
Penempatan polisi di instansi selain Polri dijadikan salah satu solusi atas persoalan banyaknya perwira nganggur.
