(Bag 2) Perwira Menengah 'Nganggur' di Polri, Jokowi Beri Lampu Hijau untuk Pak Polisi?
Tanpa banyak disadari publik, sejumlah polisi secara perlahan mulai menduduki sejumlah posisi di kementerian dan lembaga negara.
Perwira Polri ditempatkan di sejumlah kementerian dan lembaga.
Semua kepala BNN tingkat daerah berpangkat Brigjen.
Dibandingkan dulu, jumlah antrean untuk "pecah bintang" sudah berkurang. "Jadi ada upaya mengerem, ada upaya memperbesar organisasi," kata Tito waktu itu.
Karpet merah dari Jokowi Upaya
Tito menyalurkan jajarannya ke lembaga lain tentunya terwujud atas restu Presiden.
Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto mengatakan pola ini baru terasa di era Presiden Joko Widodo.
Pintu masuknya, dari Budi Gunawan.
"Di era Jokowi, peran kepolisian ini lebih besar dibanding sebelum-sebelumnya. Hal ini tak lepas dari peran Pak Budi Gunawan sebagai Kepala Badan Intelijen Negara yang berasal dari kepolisian," ujar Bambang kepada Kompas.com, Senin (16/9/2019).
Sudah jadi pengetahuan umum bahwa Budi Gunawan (BG) punya kedekatan dengan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
PDI-P adalah partai yang mengantarkan Jokowi jadi presiden. Budi Gunawan adalah ajudan saat Mega menjadi wakil presiden hingga presiden.
Karpet merah Jokowi buat polisi, menurut Bambang, tak bisa dilepaskan dari faktor-faktor kekuatan partai politik yang mengusungnya.
Dengan kemenangan sekitar 56 persen, Jokowi dinilai tak terlalu percaya diri untuk melakukan terobosan tanpa beban pada partai.
"Faktor BG dan PDI-P lah yang membuat Jokowi seolah lebih memprioritaskan kepolisian," kata Bambang.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "‘’Dwifungsi Polri’’ (2): Karpet Merah Jokowi untuk Pak Polisi", https://www.kompas.com/tren/read/2019/09/18/070900365/dwifungsi-polri-2-karpet-merah-jokowi-untuk-pak-polisi?page=all.
Penulis : Nibras Nada Nailufar