Berita Bisnis

Pertumbuhan Ekonomi Jambi Menguat, Ke depannya Diperkirakan Berkisaran 4,70 - 5,10 Persen

Pertumbuhan Ekonomi Jambi Menguat, Ke depannya Diperkirakan Berkisaran 4,70 - 5,10 Persen

Penulis: Fitri Amalia | Editor: Deni Satria Budi
tribunjambi/abdullah usman
Ilustrasi. Pertumbuhan Ekonomi Jambi Menguat, Ke depannya Diperkirakan Berkisaran 4,70 - 5,10 Persen 

Pertumbuhan Ekonomi Jambi Menguat, Ke depannya Diperkirakan Berkisaran 4,70 - 5,10 Persen

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi pada triwulan IV-2019 diperkirakan berkisar 4,70 – 5,10 persen (yoy).

Pertumbuhan ekonomi terutama akan didorong oleh lapangan usaha pertanian dan pertambangan.

Bayu Martanto, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jambi dalam siaran pers BI mengatakan, pertumbuhan lapangan usaha pertanian akan bersumber dari permintaan komoditas kelapa sawit untuk kebutuhan biofuel dan komoditas karet untuk industri sarung tangan.

Baca: Masnah Ingin Pembangunan Tol Sumatera Lancarkan Perekonomian Masyarakat Muarojambi

Baca: Quatrick, Fasha Kembali Bawa Piala Wahana Tata Nugraha Untuk Kota Jambi

Baca: Tempat Karouke Menjadi Wadah Pesta Narkoba, 2 Pemandu dan Pengunjung Diamankan Polisi

"Kinerja lapangan usaha pertambangan terutama didorong oleh kenaikan permintaan komoditas energi primer seiring masuknya musim dingin di kawasan bumi bagian utara," jelasnya.

Namun, pertumbuhan ekonomi global yang semakin melambat disertai keteganganan perdagangan yang diperkirakan masih akan berlangsung dalam jangka panjang dapat menekan pertumbuhan ekonomi Jambi lebih rendah dari perkiraan.

Saat ini, pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jambi pada triwulan II-2019 tercatat sebesar 4,82 persen (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 4,57 persen (yoy).

Baca: Provinsi Jambi Dapat 65 KK Program Transmigrasi, Pemprov Tunggu Penetapan MoU

Baca: September Ini, RTSPM di Kabupaten Batanghari Tak Lagi Dapat Rastra, Tapi BNPT di E-Warung

Baca: 7 Tahun Medekam di Penjara, Kehidupan Angelina Sondakh Diungkap Umi Pipik, Fakta Bikin Merinding

Lebih dari itu, laju pertumbuhan tersebut merupakan yang tertinggi dalam periode yang sama sejak tahun 2015.

Menguatnya pertumbuhan ekonomi terutama bersumber dari kinerja lapangan usaha pertanian dan perdagangan. Namun, pertumbuhan ekonomi tertahan oleh perlambatan lapangan usaha pertambangan.

Perkembangan positif lapangan usaha pertanian didorong oleh meningkatnya permintaan eksternal dan harga komoditas karet baik di pasar internasional maupun di tingkat regional.

Penerapan tarif antidumping Amerika Serikat terhadap produk karet Tiongkok dan gangguan produksi karet di India berpengaruh terhadap naiknya permintaan komoditas karet Provinsi Jambi pada Triwulan II-2019.

Baca: Kunjungi Perjusami di Lokasi Madani Suku Anak Dalam, Dandim 0420/Sarko Disambut Yel-yel Pramuka

Baca: Fachrori Umar Terima Penghargaan Wahana Tata Nugraha Wiratama 2019, Sukses Tata Transportasi Publik

Baca: Karena Merasa Direndahkan Hotman Paris dan Nikita Mirzani, Pembelaan Farhat Abbas Malah Dinyinyirin

Sementara, pembatasan kuota ekspor oleh International Tripartite Rubber Council mampu mendorong perbaikan harga karet sepanjang Semester I-2019.

Menguatnya daya beli masyarakat pada periode Ramadhan dan Idul Fitri 1440 H yang ditopang oleh perbaikan harga karet, mampu menjaga kinerja positif lapangan usaha perdagangan.

"Selain itu, peningkatan belanja dalam rangka penyelenggaraan Pemilu turut menggerakkan pertumbuhan lapangan usaha perdagangan, dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi terutama didorong oleh konsumsi rumah tangga dan ekspor," ujar Bayu.

Kenaikan konsumsi rumah tangga selama periode Ramadhan Idul Fitri terutama ditopang oleh perbaikan harga komoditas unggulan daerah dan peningkatan besaran bansos.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved