Berita Nasional

Pembunuh Pengusaha Cantik Gresik Ini Tega Luapkan Nafsu Birahinya ke Jenazah Korban Usai Gasak Harta

Pembunuh Pengusaha Cantik Gresik Ini Tega Luapkan Nafsu Birahinya ke Jenazah Korban Usai Gasak Harta

Editor: Andreas Eko Prasetyo
surya.co.id/istimewa/sugiyono
Korban Hadryil Choirun Nisaa semasa hidupnya (kiri) dan jasadnya di kamar mayat RSUD Ibnu Sina Gresik, Rabu (11/9/2019). (surya.co.id/istimewa/sugiyono) 

Cafe Penjara di Jalan Raya Cerme, Desa Banjarsari Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, yang menjadi lokasi pembunuhan Hadryil Choirun Nisa'a (25), ternyata sudah tidak beroperasi selama beberapa bulan.

Dari pantauan SURYA.co.id, kafe tersebut berada di lahan yang luasnya sekitar 20 m x 50 m.

Di pintu gerbang ada tulisan Cafe Penjara dalam font besar.

Sedangkan tembok pagar diberi gambar-gambar agar menarik pengunjung kafe.

Bangunan kafe sendiri seluas 6 m x 8 m, menghadap ke utara.

Ilustrasi penikaman.
Ilustrasi penikaman. (dailymail.co.uk)

Di lahan tersebut ada bangunan seluas 6 X 8 meter, menghadap ke Utara.

Bangunan tersebut yang dimanfaatkan menjadi kafe, yang dikelola dan dijaga oleh pelaku pembunuhan berinisial SA.

Kafe tersebut diberi nama Cafe Penjara karena dekat dengan rumah tahanan kelas II B Gresik di Jl Raya Cerme Desa Banjarsari Kecamatan Cerme.

Baca: Kabupaten Tanjab Timur Bersiap Jadi Kota Lintas, Ini 2 Daerah yang Dilalui

Baca: KEBOHONGAN Ajun Perwira ke Jennifer Jill Terkuak, Ingkar Janji Soal Nge-DJ, Istri: Bodo Amat Lah

Baca: Ilham Ungkap Besarnya Rasa Cinta Habibie Untuk Ibunya, Ungkap yang Didamba Setelah Ainun Wafat

Baca: Tuntutan Pengunjuk Rasa Terkait Karhutla, DPRD Temui Mahasiswa, Ini Tanggapan DPRD Provinsi Jambi

6.Hendak Dikubur di Dalam Cafe Penjara

Rencananya korban akan dikubur di dalam area kafe menggunakan cangkul.

"Korban digeletakkan di pos penjagaan samping pintu gerbang dalam karung sak sambil dibubuhi serbuk kopi. Kemudian akan dikubur di area kafe itu, tapi terburu tertangkap," imbuhnya.

Sementara, pengakuan Ayub, mengaku nekat merampas perhiasan Nisa karena terbelit hutang sekitar Rp 5 Juta.

"Saya hanya mengincar perhiasan dan HPnya. Ternyata dia memberontak. Saya langsung menyekapnya. Tidak ada niatan untuk membunuhnya," kata Ayub.

Ayub mengatakan, korban dengan dirinya sudah kenal sejak kecil. Korban juga pernah berjualan di dalam kafe.

Bahkan, almarhum bapak korban juga pernah bisnis bersama dengan ayah Ayub.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved