Langkah Kejutan BJ Habibie dan Sintong Panjaitan, Detik-detik Sehari Setelah Jatuhnya Soeharto
Hubungan BJ Habibie dan Sintong Panjaitan sangat dekat. Peristiwa ini menceritakan ...
Langkah Kejutan BJ Habibie dan Sintong Panjaitan, Detik-detik Sehari Setelah Jatuhnya Soeharto
TRIBUNJAMBI.COM - Hubungan BJ Habibie dan Sintong Panjaitan sangat dekat.
Mereka berdua hampir seumuran.
BJ Habibie lahir pada 1936 dan Sintong Panjaitan pada 1940.
Kisah ini menceritakan kedekatan hubungan Habiibie dan mantan Danjen Kopassus ini.
Pergolakan ini terjadi pada 1998.
Saat itu, hubungan antara BJ Habibie, Prabowo Subianto dan Sintong Panjaitan sempat panas.
Sebelumnya, gelombang aksi demonstrasi dan desakan masyarakat pada 21 Mei 1998 berhasil menjatuhkan Presiden Soeharto dari kekuasaannya.
Baca: Dilibas Kopassus hingga Tunggang Langgang, Satu Mayat Pasukan SAS Akhirnya Dikubur di Hutan
Baca: Mengapa Kopassus Berani Mainan dan Gigit Ular Kobra? Ini Rahasianya
Baca: Daftar Nama 31 Danjen Kopassus Sejak 1952-Sekarang, dari Pangkat Kolonel hingga Jenderal Bintang
Baca: Sersan Badri Menyamar 1 Tahun, Kopassus Kaget Disuruh Sembunyikan Istri Panglima Musuh
Baca: BREAKING NEWS: BJ Habibie Meninggal Dunia di RSPAD, Seluruh Keluarga Terdekat Dipanggil
Baca: Inspirasi Belajar Mencintai dari BJ Habibie dan Ainun yang Galak, Cinta yang Sederhana
Setelah menyatakan mundur, Soeharto menyerahkan jabatan presiden kepada Wakil Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie.
Namun, bukan berarti transisi kekuasaan itu berjalan mulus.
Sejumlah rintangan dihadapi Habibie pada awal pemerintahan.
Termasuk pada 22 Mei 1998, ketika kediaman Habibie dan Istana Kepresidenan "dikepung" pasukan bersenjata tanpa sepengetahuan Panglima ABRI saat itu, Jenderal TNI Wiranto.
Hal ini diungkap BJ Habibie dalam buku Detik-detik yang Menentukan: Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi (2006).
Wiranto lapor kondisi lapangan
Kisah ini bermula saat Pangab Wiranto melaporkan kondisi lapangan, sehari setelah Habibie dilantik pada 22 Mei 1998 sekira pukul 09.00 WIB.