Berkebutuhan Khusus, Kisah Maria Clara Jadi Wisudawan Termuda, Raih Cumlaude di UNY
Selama menjalani masa perkuliahan, teman-teman dan dosen Lala sangat mendukungnya. Bahkan, kerap kali Lala dijadikan rebutan ketika ada tugas
Berkebutuhan Khusus, Kisah Maria Clara Jadi Wisudawan Termuda, Raih Cumlaude di UNY
Selama menjalani masa perkuliahan, teman-teman dan dosen Lala sangat mendukungnya.
Bahkan, kerap kali Lala dijadikan rebutan ketika ada tugas kelompok.
TRIBUNJAMBI.COM-Ada satu sosok menarik di antara 1.573 wisudawan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) periode Agustus 2019.
Ia adalah Maria Clara Yubilea Sidharta atau yang kerap disapa Lala.
Pasalnya, perempuan yang divonis berkebutuhan khusus itu mendapat gelar wisudawan termuda di usianya yang ke 19 tahun pada Sabtu (31/8/2019).
Selain itu, perempuan yang menjalani masa studi di prodi Pendidikan Bahasa Jerman Fakultas Bahasa dan Seni UNY itu juga menyabet predikat cumlaude.
Perempuan kelahiran Yogyakarta, 13 Mei 2000 itu lulus dengan raihan IPK 3,78.
Dilansir dari Kompas.com, Lala didiagnosis sebagai anak berkebutuhan khusus (gifted) dengan kesulitan dalam berkomunikasi.
Walaupun demikian, ia justru diberkahi IQ 145 atau bisa dikatakan jenius.
“Mama sering bilang, vonis sebagai gifted dan tes IQ itulah awal musibah (karena semakin tinggi IQ umumnya menambah masalah komunikasi).
Tapi ternyata dari penemuan dan bimbingan mama, musibah ini punya banyak potensi. Potensi yang Puji Tuhan dapat Lala maksimalkan,” ungkap Lala, seperti dikutip dari Kompas.com.
Riwayat pendidikan
Dilansir dari laman resmi UNY, Lala ternyata sempat berhenti mengenyam pendidikan di sekolah formal.
Sejak lulus SD, dia sekolah melalui homeschooling.