Penyebab Bima dan Ayu Meninggal setelah KKN di Desa Penari Terungkap, Hampir Bersamaan
Mengapa mahasiswi dan mahasiswa itu bisa meninggal dunia hampir bersamaan? Benarkah ini yang jadi penyebabnya
Mengapa mahasiswi dan mahasiswa itu bisa meninggal dunia hampir bersamaan? Benarkah ini yang jadi penyebabnya
TRIBUNJAMBI.COM - Misteri KKN di Desa Penari masih beum terungkap.
Thread Twitter cerita KKN di Desa Penari sudah diretwit puluhan ribu kali.
Banyak yang mempertanyakan tulisan di cuitan Twitter @SimpleM81378523 itu kisah nyata atau fiktif.
Akun SimpleMan mengatakan itu merupakan pengalaman nyata saat kuliah kerja nyata (KKN) pada 2009.
Cerita horor KKN di Desa Penari itu mengisahkan 14 mahasiswa dan mahasiswi yang mengikuti KKN di sebuah desa yang melewati hutan di ujung timur Pulau Jawa.
Sederet peristiwa ganjil dalam nalar manusia dialami, hingga pada akhirnya setelah KKN 1 mahasiswa dan 1 mahasiswi dalam kelompok itu meninggal dunia secara misterius.
Baca: Siapa Sebenarnya Wika Salim? Ukuran Tubuh Sebenarnya Pedangdut Cantik yang Terlihat Mungil di TV
Baca: Ada Aksi Massa di Luar Gedung, Begini Jalannya Pelantikan Anggota DPRD di Bungo
Baca: Sederetan Artis Cantik Rela Jatuh ke Pelukan Duda Bule, No 2 Malah Seumuran Ayahnya
Baca: Cerita Ganjil KKN di Desa Penari Viral di Medsos, Kisah 6 Mahasiswa Mahasiswi hingga Meninggal
Baca: BERITA DUKA - Ibunda SBY Meninggal Dunia, Siti Habibah Wafat di RS Mitra Cibubur
SimpleMan menuliskan cerita itu dalam cuitan threadnya selama 11 hari, dari 24 Juni-5 Juli 2019.
Dia menulis ada 14 mahasiswa dan mahasiswi mengikuti KKN. Namun dari jumlah itu, hanya enam yang dikisahkannya dalam cerita.
Cerita horor KKN di Desa Penari disebutkan terjadi pada 2009.
Mereka yang melakukan KKN merupakan sekelompok mahasiswa angkatan 2005/2006.
Enam mahasiswa itu ditulis dalam nama samaran, yaitu tokoh Widya, Nur, Ayu, Wahyu, Bima dan Anton.
Rencananya, KKN berlangsung selama enam minggu.
Sang penulis sengaja menyamarkan nama lokasi desa, kota/kabupaten dan hutan yang diceritakan.
Para mahasiswa ini menginap di sebuah desa terpencil yang berada di daerah timur Pulau Jawa.
Di situ para mahasiwa itu mengalami banyak keganjilan-keganjilan dan peristiwa mistis.
Penggalan awal cerita:
"tahun 2009 akhir,
semua anak angkatan 2005/06 sudah hampir merampungkan persyaratan untuk mengikuti KKN yang di lakukan dibeberapa desa sebagai syarat lanjutan untuk tugas skripsi.
dari semua wajah antusias itu di kampus, terlihat satu orang tampak menyendiri.
Widya, begitu anak-anak lain memanggilnya
ia tampak begitu gugup, menyepi, menyendiri, sampai panggilan telepon itu membuyarkan lamunanya.
"aku wes oleh nggon KKN 'e" (aku sudah dapat tempat untuk KKN) kata di ujung telpon.
wajah muram itu, berubah menjadi senyuman penuh harap
"nang ndi?" (dimana?)
"nang kota B, gok deso kabupaten K***li** , akeh proker, tak jamin, nggone cocok gawe KKN" (di kota B, disebuah desa di kabupaten K*******, banyak proker untuk di kerjakan, tempatnya cocok untuk KKN kita)"
Penggalan tengah cerita:
""Nur" panggil Widya, tapi sosok Nur seperti tidak mendengarkanya, ia masih berlenggak lenggok, sorot matanya beberapa kali melirik Widya, ngeri, tiba-tiba bulukuduk terasa berdiri ketika memandangnya.

dari jauh, sayup sayup, kendang terdengar lagi, Widya semakin di buat takut,
tabuhan gamelan sahut menyahut, campur aduk dengan tarian Nur yang seperti mengikuti alunan itu.
kaki seperti ingin lari dan melangkah masuk rumah, tapi Nur semakin menggila, ia masih menari dengan senyuman ganjil di bibirnya.
sampai akhirnya Widya memaksa Nur menghentikan tarianya, ia berteriak meminta temanya agar berhenti bersikap aneh, dan saat itulah, wajah Nur berubah menjadi wajah yang sangat menakutkan.
sorot matanya tajam, dengan mata nyaris hitam semua. Widya menjerit sejadi-jadinya.
kali berikutnya, seseorang memegang Widya kuat sekali, menggoyangkanya sembari memanggil namanya."
Penggalan akhir cerita:
"Badarawuhi, iku salah sijine sing jogo wilayah iki, tugas Badarawuhi iku nari, dadi bangsa lelembut iku yo seneng ndelok Badarawuhi iki nari, nah, sak iki, Ayu kudu nanggung tugas Badarawuhi nari"
(Badarawuhi itu salah satunya yang jaga di wilayah ini, tugasnya ya menari, jadi bangsa lelembut suka melihat tarian dari Badarawuhi, sekarang, Ayu harus menggantikanya)
"Bima, kudu ngawini Badarawuhi, anak'e iku wujud'e ulo, sekali ngelahirno, isok lahir ewonan ulo"
(Bima harus mengawini Badarawuhi, anaknya itu berwujud ular, sekali melahirkan, bisa lahir ribuan ular)
"salah kancamu, wes ngelakoni hal gendeng nang kunu, dadi kudu nanggung akibate" (salah temanmu sendiri, jadi sekarang mereka harus tanggung jawab)
"Badarawuhi iku ngunu ratune ulo, bangsa lelembut sing titisan aji sapto, balak'e ra isok di tolak opo maneh di mendalno, mene isuk, tak coba'e ngomong apik-apik'an, wedihku, koncomu ra isok balek orep2"
(Badarawuhi itu ratunya ular, bangsa lelembut yang sudah tak terbendung, kutukanya, gak bisa di tolak apalagi sampai di buang, besok pagi, biar tak coba ngomong baik-baik, takutnya, temanmu tidak bisa kembali hidup2)
mbah buyut pergi, Nur, Wahyu dan Anton melihat Widya sendirian di pawon, duduk, sembari termenung.
"Goblok!! Bima karo Ayu asu!! kakean ngent*t!!" (bodoh!! Bima sama Ayu itu Anj*ng!! kebanyakan ngent*t)"
"Bima??
bagaimana?? meninggal juga, Malam sebelum dia meninggal, Bima teriak minta tolong, tapi ketika ditanya, kenapa dan minta tolong apa?
Bima berteriak ular, ular, ular, ia meninggal lebih dulu dari Ayu, tubuhnya di kebumikan, orang tuanya awalnya masih mau memperpanjang-
masalah ini sama pihak kampus, tapi akhirnya di cabut, dengan catatan, KKN tidak lagi di adakan di timur jawa lagi, sejak saat itu, kampus ini, hanya memperbolehkan KKN ke arah barat, tidak lagi timur, apalagi Desa yang jauh."

Siapa penulisnya?
Hingga saat ini belum diketahui siapa sebenarnya di balik akun @SimpleM81378523.
Akun Twitter pengunggah pertama cerita itu masih anonim.
Menariknya, tulisan KKN di Desa Penari itu ada dalam dua versi, yakni versi Widya dan versi cerita Nur.
Kedua versi cerita tersebut menceritakan bagaimana kejadian-kejadian mistis yang dialami para mahasiswa dari pengalaman Widya dan satu lagi dari Nur.
Dua tulisan ini sama-sama seramnya. Hanya saja, sebelum membaca versi Nur lebih baik membaca versinya Widya.
Mengapa penulis tak menyebut lokasi secara gamblang?
SimpleMan tak mendapat izin pemilik cerita (pelaku).
Selain itu, alasan menjaga nama baik tokoh pelaku, kampus dan desa tempat KKN diadakan.
Berikut ini inisial daerah yang diduga tempat KKN itu dilaksanakan.
Sang penulis menyelipkan inisial-inisial lokasi KKN, yakni di sebuah Kabupaten B, alas atau hutan berinisial D dan desa W.
Netizen di Jawa Timur memperdebatkan lokasi KKN tersebut.
Ada yang menyebutkan Banyuwangi ada juga yang menyebutkan di Kabupaten Bondowoso, berdasarkan inisial huruf B.
Akun Facebook Bambang Eko Visianto juga berspekulasi lokasi kejadian dalam cerita KKN di Desa Penari.
Mulai dari kemungkinan lokasi di Banyuwangi maupun Bondowoso.
Analisis para netizen ini ditanggapi sang penulis yang menyebutkan sengaja menyebutkan beberapa kesalahan saat menuliskan lokasi sebenarnya dari kejadian tersebut.
Sudah baca cerita horor KKN di Desa Penari selengkapnya?
Baca: Siapa Sebenarnya Widya? Mahasiswi dalam Thread Twitter Cerita Horor KKN di Desa Penari
Baca: Siapa Sebenarnya Wika Salim? Ukuran Tubuh Sebenarnya Pedangdut Cantik yang Terlihat Mungil di TV
Baca: Cerita Ganjil KKN di Desa Penari Viral di Medsos, Kisah 6 Mahasiswa Mahasiswi hingga Meninggal
Baca: Anggota DPRD Muarojambi dari Partai PAN Jadi Tersangka, Ini Tanggapan Ketua DPD PAN Muarojambi
Baca: BERITA DUKA - Ibunda SBY Meninggal Dunia, Siti Habibah Wafat di RS Mitra Cibubur
Baca: Suara Desahan Aneh di Kursi Belakang, Ternyata Driver Cewek Dilecehkan Penumpang di Bukit Soeharto