Sedang Mandi, Nang Diterkam Harimau Sumatera, Warga Temukan Sudah Tinggal Tulang Belulang
warga Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran Riau dihebohkan oleh seorang pria tewas karena diterkam harimau
TRIBUNJAMBI.COM - Pekan ini, warga Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran Riau dihebohkan oleh seorang pria tewas karena diterkam Harimau Sumatera.
Pria diterkam Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) ini diketahui saat mandi di kawasan hutan di wilayah Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau.
Korban adalah warga asal Dusun 3 Batu Ampar, Kecamatan Sira Pulau Padang, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel).
Dia menjelaskan, pada hari Minggu (25/8/2019) sekitar pukul 16.30 WIB, korban sedang mandi di sumur.
Jarak sumur sekitar 30 meter dari pondok yang ditempati korban bersama seorang temannya, Andika (32) di kawasan hutan konsesi PT Bhara Induk di Dusun Sinar Danau, Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Inhil.
Tak lama setelah itu, lanjut dia, saksi Andika mendengar teriakan korban, dan melihat harimau sedang menyerang korban.
Baca: Pembukaan Acara Semirata Dekan PTN Wilayah Barat Bidang Ilmu Pertanian di Rumah Dinas Gubernur Jambi
Baca: Jambi Tuan Rumah Seminar Nasional Dekan BKS PTN Wilayah Barat Bidang Pertanian
Baca: Serda Rikson Anggota TNI yang Gugur Terkena Panah di Papua Berasal Dari Kodam II Sriwijaya
"Saksi langsung melarikan diri dan mencari pertolongan ke permukiman warga," sebut Christian dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (27/8/2019).
Sesampainya di permukiman sekitar pukul 19.00 WIB, kata dia, saksi bertemu dengan seorang warga bernama Joni (28).
Mereka kemudian memberitahu ketua RT bahwa Darmawan diserang harimau.
Tinggal tulang belulang
Keesokan paginya, Senin (26/8/2019) sekitar pukul 11.00 WIB, warga menemukan korban sudah meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan.
Kaki kiri dan tangan kanan korban hanya tinggal tulang, karena dimakan hewan buas dilindungi itu.
"Di tubuh korban juga ditemukan luka (gigitan) di tengkuk, leher dan kepala bagian belakang," sebut Christian.
Dia mengatakan, korban dievakuasi oleh warga dan dibawa ke UPT Puskesmas Pelangiran.
Selanjutnya jenazah korban dimakamkan di tempat pemakaman umum Dusun Sinar Danau, Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran.
Baca: KPK Sebut Supervisi Pencegahan Korupsi di Pemprov Jambi Bergerak Positif
Baca: Tari Seblang, Ritual Mistis di Banyuwangi yang Dikait-kaitkan Dengan Cerita Horor KKN di Desa Penari
Baca: Ini Penyebab 15 Koperasi di Kota Sungai Penuh Tidak Aktif
"Korban dimakamkan permintaan dari pihak keluarganya," sebut Christian.
Ditangani BKSDA Riau
Dia menambahkan, konflik satwa dengan manusia ini sedang ditangani jajaran Polsek Pelangiran dan petugas dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau.
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Suharyono mengatakan, pihaknya sudah mengirimkan tim ke lokasi kejadian untuk penanganan konflik.
"Kita sudah kirimkan tim ke lokasi untuk penanganan konflik," sebut Suharyono pada Kompas.com, Senin.
Dia mengatakan, berdasarkan informasi bahwa korban seorang pria, yang tinggal sementara di Dusun Sinar Danau.
Namun, korban bukan penduduk tetap di sana. Dia mengatakan, korban ditemukan tewas di kawasan hutan konsesi PT Bara Induk.
Lokasi kejadian dekat dengan kawasan Suaka Margasatwa Karumutan, yang merupakan habitat harimau sumatera.
"Kita konsen dulu ke lokasi kejadian, apakah, apakah itu berada di kawasan hutan atau bukan. Karena ini akan menjadi perbedaan dalam penanganannya," terang Suharyono.
Kasus harimau sumatera vs warga
Sebagai informasi, konflik harimau sumatera dengan manusia bukan kali ini terjadi di Dusun Sinar Danau, Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran Inhi.
Sebelumnya kasus harimau sumatera yang diberi nama Bonita, yang menewaskan dua orang warga pada tahun 2018 lalu.
Harimau Bonita akhirnya berhasil dievakuasi oleh pihak BBKSDA Riau bekerja sama dengan kepolisian dan TNI.
Bonita kemudian dibawa ke Pusat Rehalibitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PRHSD) Sumatera Barat.
Setelah sekian lama dilakukan observasi, harimau Bonita dilepasliarkan kembali ke habitatnya pada akhir Juli 2019 lalu. (wartakota)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Diterkam Harimau Sumatera Saat Mandi, Esok Hari Kaki dan Tangan Korban Tinggal Tulang, diterkam-harimau-sumatera-saat-mandi-esok-hari-kaki-dan-tangan-korban-tinggal-tulang