Sejarah Indonesia
Dituduh PKI, Nasib Tragis Teuku Markam, Sosok Penyumbang 38 Kg Emas untuk Monas, Hartanya Dijarah
Dituduh PKI, Nasib Tragis Teuku Markam, Sosok Penyumbang 38 Kg Emas untuk Monas, Hartanya Dijarah
Dituduh PKI, Nasib Tragis Teuku Markam, Sosok Penyumbang 38 Kg Emas untuk Monas, Hartanya Dijarah
TRIBUNJAMBI.COM - Bila membahas monumen Monas, siapa yang tidak tahu. Bangunan bersejarah di Ibukota Jakarta itu dikenal oleh semua masyarakat Indonesia di penjuru daerah.
Namun bila ditanya nama Teuku Markam mungkin cukup asing dan tidak seterkenal Teuku Umar atau Cut Nyak Dien.
Tahukah Anda sosok pembesar Aceh itu layak diterima sebagai pahlawan sementara tak pernah menghunuskan rencongnya ke muka serdadu Belanda.
Teuku Markam penyumbang emas untuk Monas - Monumen Nasional.
Teuku Markam berjuang setelah Indonesia merdeka.
Baca: Kisah Pasukan Kopassus Serbu Dukun Kebal Bernama Mbah Suro di Gunung Kendheng Karena Simpatisan PKI
Baca: PAK Harto Pernah Mengingatkan Soekarno, Akhirnya Memang Terbukti Meletus Tragedi G30S/PKI
Baca: Pelaku Penyebar Hoaks Soal PKI Dilegalkan Pemerintah Ditangkap Polisi, Terancam 6 Tahun Penjara
Bukan untuk menebas pemberontakan atau kembalinya para kompas laknat, tetapi memperbaiki ekonomi Indonesia yang kompilasi itu rusak parah.

Seperti dikutip dari Wartakotalive.com Teuku Markam adalah pengusaha kaya Aceh pada jaman pemerintahan Presiden RI Soekarno.
Teuku Markam merupakan keturunan Uleebalang yang lahir tahun 1925 di Seuneudon dan Alue Capli, Panton Labu Aceh Utara dan dinamai Teuku Marhaban.
Sejak kecil Teuku Markam sudah menjadi yatim piatu.
Baca: Video Wanita Berhijab Ada di IG Merry, Penampakannya Bikin Salfok, Calon Istri Asisten Raffi Ahmad?
Baca: Buncit Pada Perut Syahrini Semakin Tampak, Dapat Panggilan Baru dari Reino Barack, Benar Hamil?
Baca: Obat Kadaluarsa di RSUD KH Daud Arif, Kuala Tungkal Senilai Rp 370 Juta , Dimusnahkan
Saat Teukum Markam diterima 9 tahun, sang ayah Teuku Marhaban meninggal dunia. Sementara diizinkan telah lebih dulu meninggal.
Teuku Markam kemudian diasuh kakaknya Cut Nyak Putroe.
Teuku Markam hanya mengenyam pendidikan hingga kelas 4 SR (Sekolah Rakyat).
Dalam perjalanan keluar, Teuku Markam terlibat dalam pembangunan infrastruktur di Aceh dan Jawa Barat, jalan Medan-Banda Aceh, Bireuen-Takengon, Meulaboh, Tapaktuan yang didanai oleh Bank Dunia.
Baca: Harga Sembako di Kota Jambi Terpantau Normal, Harga Cabai Masih Tinggi
Teuku Markam menyumbangkan 28 kg emas dari 38 kg emas untuk Monumen Nasional.
Selama karirnya sebagai pengusaha dan mendirikan PT. Karkam, Teuku Markam telah banyak berjasa dalam pembangunan Indonesia, demikian diterbitkan di Facebook Serambi Aceh yang dikutip Wartakotalive.com