Sayembara Rp 10 Juta dari Mahfud MD, Bagi yang Bisa Buktikan Dirinya Anti Bendera Tauhid

Mahfud MD membuat sayembara berhadiah Rp 10 juta. Sayembara itu berlaku hingga batas waktu 17 Agustus 2019 pukul 18.00 WIB.

Editor: Duanto AS
Instagram @mohmahfudmd
Mahfud MD 

Mantan Menteri Pertahanan itu menegaskan sejak dulu sampai sekarang dirinya tak pernah mengaitkan bendera tauhid dengan gerakan radikal di Indonesia.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menjawab pertanyaan soal kemungkinan rekonsiliasi setelah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno resmi dibubarkan.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menjawab pertanyaan soal kemungkinan rekonsiliasi setelah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno resmi dibubarkan. ((YouTube metrotvnews))

Menurut Mahfud, radikalisme adalah masalah tersendiri yang tak ada kaitanyya dengan bendera tauhid.

"Kalau ada yang bisa menunjukkan bukti bahwa saya pernah mengaitkan bendera tauhid dengan radikalisme, maka setiap orang yang bisa menunjukkan buktinya saya beri 10 juta rupiah setiap orang," kata Mahfud seperti yang disampaikan dalam keterangannya kepada Tribunnews.

"Silakan cari di pernyataan pers, di televisi, di orasi atau halaqah, di pengajian, di rekaman wartawan, atau di mana saja, kalau ada yang menemukan pernyataan saya seperti itu saya beri hadiah 10 juta rupiah," tegas Mahfud.

Mahfud mengatakan, dirinya berhati tauhid. Semua anaknya saat dilahirkan dibisiki kalimat tauhid "Laa ilaaha illallah, Muhammadun Rasulullah".

Bahkan sampai usia 3 bulan ketika anak-anaknya masih orok di ubun-ubunnya yang masih lembut seperti bubur selalu dibacakan kalimat tauhid dan salawat Nabi.

"Cucu-cucu saya juga begitu, setiap ketemu saya pegang kepalanya sambil membacakan kalimat tauhid dan salawat Nabi. Di rumah saya juga punya koleksi lukisan kaligrafi dan ukiran tauhid di kain, di kayu, maupun di batu yang diukir," kata Mahfud.

Mahfud menyampaikan itu dalam konteks menanggapi isu hoax yang menyebut dirinya Islamophobi dan anti bendera tauhid terkait dengan tanggapannya bahwa bisa saja TNI kecolongan terkait dengan diterimanya Enzo Allie di Akmil yang diberitakan terpapar radikalisme.

Mahfud mengatakan dalam masalah Enzo yang berhasil masuk Akmil, dirinya tak pernah mengaitkan dengan berdera tauhid atau organisasi tertentu.

Dijelaskannya, Jumat kemarin dirinya ditanya oleh wartawan tentang lolosnya Enzo masuk Akmil.

"Apa masalahnya? Saya tak tahu berita tentang itu karena saya baru pulang dari Moscow dan terus ke Denpasar," katan Mahfud merespons pertanyaan wartawan saat itu.

 VIDEO: 5 Makanan yang Sering Kita Makan Ini Ternyata Dilarang di Beberapa Negara Benua Eropa

 VIDEO: Tak Perlu Gunakan Racun, Cukup Gunakan Bahan Alami Ini untuk Usir Tikus dari Rumah

Lalu wartawan menjelaskan bahwa Enzo Allie diterima di Akmil TNI tapi kemudian diduga terpapar radikalisme.

Mahfud kemudian menjawab bahwa kalau itu benar, mungkin saja TNI kecolongan.

Tapi sepengetahuannya seleksi di TNI itu ketat, dilacak sampai ke keluarga termasuk ibunya dan kakeknya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved