Berita Nasional

Siapa Sebenarnya Mbah Moen? Dari Rembang Belajar Ngaji ke Mekkah hingga Berpulang di Tanah Suci. . .

Siapa Sebenarnya Mbah Moen? Dari Rembang Belajar Ngaji ke Mekkah hingga Berpulang di Tanah Suci. . .

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Instagram
Kyai Haji Maimun Zubair atau yang dikenal dengan nama Mbah Moen yang meninggal dunia. 

Siapa Sebenarnya Mbah Moen? Dari Rembang Belajar Ngaji ke Mekkah hingga Berpulang di Tanah Suci. . .

TRIBUNJAMBI.COM - Media massa ramai memberitakan kehilangan tokoh agama paling berpengaruh di Indonesia.

Dia adalah Kiai Haji Maimun Zubair atau biasa disapa Mbah Moen meninggal dunia di Mekkah, Arab Saudi, Selasa (6/8/2019), saat tengah menjalankan ibadah haji.

Ia berpulang di Tanah Suci, tempat ia pernah belajar mengaji pada usia 21 tahun.

Pada usia 21 tahun, Maimun Zubair meninggalkan kampung halaman di Rembang, Jawa Tengah, menuju Mekkah, Arab Saudi.

Dikutip dari nu.or.id, di Tanah Suci, Mbah Moen belajar mengaji.

Baca: Kenapa Jenazah Mbah Moen Dimakamkan di Mekkah Bukan Di Kampung Halamannya, Ini Alasannya

Baca: Tanggapan Sosok Mbah Moen di Mata Jokowi, Ahok, Khofifah, hingga Menteri Susi Pudjiastuti

Baca: 5 Tokoh Nasional Kenang Sosok Mbah Moen, Mulai Presiden Jokowi Hingga Ridwan Kamil

Baca: Aneh, Mbah Moen Seperti Sudah Tahu Akan Meninggal Hari Selasa, Terungkap dari Ceramah Terakhirnya

Ia berada di bawah bimbingan Sayyid Alawi bin Abbas al-Maliki, Syekh al-Imam Hasan al-Masysyath, Sayyid Amin al-Quthbi, Syekh Yasin Isa al-Fadani, Syekh Abdul Qodir al-Mandaly dan beberapa ulama lain.

Mbah Moen adalah putra ulama Kiai Zubair.

Ayahnya merupakan seorang alim dan faqih, murid dari Syaikh Saíd al-Yamani serta Syaikh Hasan al-Yamani al-Makky.

Selain di Tanah Suci, Mbah Maimun juga belajar mengaji di sejumlah pesantren di tanah Jawa, di antaranya Pesantren Lirboyo, Kediri, di bawah bimbingan Kiai Abdul Karim.

Saat berguru di Lirboyo, ia juga mengaji kepada Kiai Mahrus Ali dan Kiai Marzuki.

KH Maimun Zubair (Mbah Moen) NIH
KH Maimun Zubair (Mbah Moen) NIH (instagram.com/@nahdlatululama)

Baca: Peluang Pasar Ubi Jalar Indonesia Mulai Dilirik Pasar Internasional Jepang Dan Korea Selatan

Baca: Ditahan KPK, Ketua Fraksi Golkar DPRD Jambi Sufardi Nurzain Diam Seribu Bahasa

Baca: Warga Merangin Keluhkan Mata Perih dan Sesak Nafas Akibat Karhutla, DLH Kesulitan Pantau ISPU

Baca: Suap APBD Jambi 2018, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi Ditahan KPK, Ini Nama-nama Tersangka Lainnya

Baca: 5 Fakta Menarik Harry Maguire ke Manchester United, Buat Fans MU Senang Karena Unggah Foto Liverpool

Mbah Maimun merupakan kawan dekat dari Kiai Sahal Mahfudh, yang sama-sama santri kelana di pesantren-pesantren Jawa, sekaligus mendalami ilmu di tanah Hijaz.

Selain itu, Mbah Maimun juga mengaji ke beberapa ulama di Jawa.

Para ulama itu di antaranya Kiai Baidhowi, Kiai Ma'shum Lasem, Kiai Bisri Musthofa (Rembang), Kiai Wahab Chasbullah, Kiai Muslih Mranggen (Demak), Kiai Abdullah Abbas Buntet (Cirebon), dan Syekh Abul Fadhol Senori (Tuban).

Hingga akhirnya Mbah Moen dikenal sebagai seorang alim, faqih, sekaligus muharrik (penggerak).

Ia kerap menjadi rujukan ulama Indonesia dalam bidang fiqh karena menguasai secara mendalam ilmu fiqh dan ushul fiqh.

Kitab-kitab yang pernah ia tulis, seperti Al-Ulama Al-Mujaddidun, menjadi rujukan para santri.

Pada 1965, Mbah Moen mulai mengembangkan Pesantren Al Anwar, Sarang, Rembang, Jawa Tengah.

Pesantren ini menjadi rujukan santri untuk belajar kitab kuning dan mempelajari turats secara komprehensif.

Kini, Mbah Moen, kelahiran 28 Oktober 1928, telah berpulang.

Ia meninggal dunia saat tengah menjalankan ibadah haji.

Baca: 3 Hektar Lahan Warga di Sarolangun Terbakar, Status Karhutla Naik Menjadi Darurat

Baca: Dijilat, Satu dari 7 Hal yang Bikin Bibir Hitam, Bikin Kurang Cantik, Coba Hindari Semuanya

Baca: Peringatan Virgil van Dijk Untuk Harry Maguire Jadi Bek MU: Jadi Bek Mahal Itu Penuh Tekanan

Baca: Buka Acara Literasi Keuangan, Maulana Berharap Ekonomi Kreatif di Kota Jambi Berkembang

Rencananya, jenazah tokoh Nahdlatul Ulama (NU) itu akan dishalatkan di Masjidil Haram.

Setelah itu, jenazah Mbah Maimun Zubair akan dimakamkan di Kompleks Pemakaman Ma'la, salah satu tempat pemakaman tertua di kota Mekkah.

Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Selamat jalan, Mbah Moen....

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Siapa Mbah Moen? Dari Rembang Belajar ke Mekkah hingga Berpulang di Tanah Suci..."

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

IKUTI FANPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK:

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved