Gempa Tsunami Dahsyat Laut Selatan Jawa, Sunda Megathrust 400 Tahun Lalu dan Mitos Nyi Roro Kidul
Gempa dan tsunami dahsyat diperkirakan pernah terjadi di Laut Selatan Jawa persisnya di Sunda Megathurst.
Dengan demikian, tidak mengurangi potensi energi Megathrust di Selat Sunda.
Gempa kemarin, lanjut Widjo Kongko, menambah tekanan dan berpotensi mempercepat energinya untuk lepas.
Ia pun mengingatkan semua pihak untuk mempersiapkan mitigasi atau serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana.
Baca: Sinopsis Film Gundala 2019, Superhero Asli Indonesia Sutradara Joko Anwar, Berikut Fakta-faktanya
Baca: Samsung Bakal Keluarkan Chipset Exynos Terbaru Bersama Galaxy Note 10, Lebih Baik dari Snapdragon?
"Lindu kemarin berpusat di intraslab/bukan di interface, & shg tdk mengurangi potensi enerji Megathrust."
"Lindu kemarin menambah tekanan & berpotensi mempercepatnya utk lepas, scr teori maju bbrp puluh thn (0.7-2m ~ 10-30th)."
"Mari SIAP-kan mitigasinya!" tulis dia.
Cuitan Perekayasa Bidang Kelautan Balai Teknologi Infrastruktur Pelabuhan dan Dinamikan Pantai (BTIPFP) BPPT ini juga diunggah oleh BNPB.
"Terimakasih warningnya @widjokongko #Gempa #GempaBanten akan kami teruskan ke BPBD @BPBDBanten @Bpbd_Pandeglang #SiapUntukSelamat #BudayaSadarBencana," tulis BNPB.
Sebut Potensi Gempa dan Tsunami di Pesisir Selatan Jawa
Sebelumnya, Widjo Kongko sempat mengeluarkan pernyataan terkait adanya potensi gempa dan tsunami besar yang terjadi di pesisir selatan Jawa.
Lautan yang berada di pantai selatan di DI Yogyakarta memiliki potensi bencana gempa bermagnitudo 8,8 dan tsunami hingga ketinggian 20 meter.
Wilayah ancaman berupa bencana gempa bumi yang berpotensi tsunami di DI Yogyakarta terletak di pesisir selatan yang berbatasan dengan Samudera Indonesia.
Hal ini diungkapkan oleh Widjo Kongko dalam sesi jumpa media di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Rabu (17/7/2019).
Dijelaskan, Samudera Indonesia di selatan Pulau Jawa adalah merupakan pertemuan lempeng Eurasia dan Indoaustralia yang merupakan potensi sumber terjadinya gempa bumi tektonik.
Letak pertemuan lempeng di tengah laut menyebabkan wilayah pesisir menjadi rentan terhadap bahaya tsunami yang diakibatkan oleh pergeseran lempeng tersebut.
Widjo menyebut pergeseran lempeng tersebut berakibat adanya potensi gempa megathrust yang memiliki potensi kekuatan hingga magnitudo 8,8 di selatan Pulau Jawa sehingga menyebabkan tsunami.
"Ada segmen-segmen megathrust di sepanjang selatan Jawa hingga ke Sumba di sisi timur dan di selatan Selat Sunda."
"Akibatnya, ada potensi gempa megathrust dengan magnitudo 8,5 hingga 8,8," jelasnya.
Berdasarkan permodelan, gelombang tsunami tersebut memiliki potensi ketinggian mencapai 20 meter dengan jarak rendaman sekitar tiga hingga empat kilometer.
Dari permodalan itu, Widjo menyebut, gelombang tsunami akan tiba dalam waktu sekitar 30 menit usai terjadi gempa besar.
"Jika BMKG membutuhkan waktu lima menit sejak gempa untuk menyampaikan peringatan dini, maka masyarakat hanya memiliki waktu sekitar 25 menit untuk melakukan evakuasi atau tindakan antisipasi lain," tegasnya.
Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini 4 Agustus 2019, Soal Keberuntungan hingga Kebahagiaan Anda, Bagi yang Butuh
Baca: Hasil Kualifikasi MotoGP Ceko 2019, Race Live Streaming Trans7 4 Agustus 2019, Rossi Urutan Ini
Ia juga menjabarkan, daerah yang berpotensi terkena dampak gelombang tsunami jika terjadi gempa megathrust di selatan Jawa khususnya di selatan DIY cukup panjang, yaitu mulai dari daerah Cilacap hingga ke Jawa Timur.
Berdasarkan catatan, gempa besar di selatan Pulau Jawa yang menimbulkan gelombang tsunami pernah beberapa kali terjadi.
Di antaranya pada 1994 di Banyuwangi dengan magnitudo 7 dan pada 2006 yang menyebabkan tsunami di Pangandaran akibat gempa bermagnitudo 6,8.
"Pada gempa tahun 1994, memang tidak ada catatan terjadi tsunami di DIY."
"Namun pada 2006 ada catatan terjadi tsunami di selatan DIY, tetapi jangkauannya tidak melebihi Gumuk Pasir di Parang Kusumo," bebernya.
Kendati demikian, dari penelitian yang dilakukan, peristiwa gempa megathrust di selatan Pulau Jawa pernah terjadi dengan kekuatan magnitudo 9.
"Umur radioaktif dari unsur-unsur yang kami temukan di Lebak Banten dan Bali memiliki umur yang sama."
"Artinya, pernah ada tsunami di selatan Jawa yang disebabkan gempa dengan magnitudo besar," pungkasnya.