Anak Osama bin Laden Kepalanya Dihargai Rp 14 Miliar Disebut Tewas, Hamza Pewaris Tahta Al Qaeda

WASHINGTON DC, TRIBUN - Putra Osama bin Laden sekaligus pewaris takhta Al Qaeda, Hamza, yang kepalanya

Editor: ridwan
Handout/Kementerian Luar Negeri AS via Twitter
Hamza bin Laden, putra mendiang Pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden yang dikabarkan sudah meninggal 

Ketika mendampingi ayahnya dalam tragedi 9/11, Hamza bin Laden sudah belajar memegang senjata dan mempunyai pandangan negatif mengenai AS dan sekutunya.

Pada 2016, Al Qaeda mempublikasikan pesan berisi seruan Hamza agar ISIS maupun kelompok ekstremis lain di Suriah bersatu dan "membebaskan Palestina".

Badan intelijen Pakistan menyediakan informasi yang menuntun CIA kepada persembunyian pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden.

Baca: 100 GenBI Ikut Leadership Camp, Walikota Fasha Sampaikan Materi ke Mahasiswa Penerima Beasiswa BI

Pernyataan itu disampaikan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan ketika bertemu dengan Presiden AS Donald Trump di Kantor Oval, Gedung Putih, Senin (22/7/2019).

Bin Laden ditembak mati oleh pasukan khusus AS pada 2 Mei 2011 di Abbottabad dalam penyergapan malam, dengan Pakistan bersikukuh tidak tahu di mana persembunyiannya.

Dilansir AFP Selasa (23/7/2019), insiden itu sempat dianggap sebagai kejadian yang memalukan bagi Pakistan, dan menyebabkan relasi dua negara menurun drastis.

Baca: Pemilik 25 Butir Inek di Jambi, Dijatuhi Hukuman 7 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Miliar

Khan yang berkunjung ke Washington untuk kali pertama mengungkapkan informasi itu dalam wawancara dengan Fox News saat ditanya soal nasib Shakeel Afridi.

Afridi merupakan dokter Pakistan yang mengelola sebuah program vaksin hepatitis palsu untuk membantu CIA melacak keberadaan Bin Laden dengan mengambil DNA-nya.

Namun, Afridi kemudian dijatuhi hukuman 33 tahun penjara oleh pengadilan suku pada 2012 karena dianggap terbukti terlibat dalam kegiatan melawan negara.

Baca: BMKG Belum Cabut Peringatan Tsunami, Minta Warga di Pesisir Menjauh dari Pantai

Dalam wawancara, Khan mendapat pertanyaan apakah Pakistan bakal membebaskan Afridi. Mendengar pertanyaan itu, mantan bintang kriket tersebut jadi kurang antusias.

"Ini adalah momen yang sangat emosional, karena Shakeel Afridi di Pakistan dianggap sebagai mata-mata AS," katanya kepada pembawa acara Bret Baier.

Dia menerangkan negaranya selalu menganggap bahwa mereka adalah sekutu AS. "Jadi, ketika kami mendapat informasi soal Bin Laden, kami harus memberitahukannya," paparnya.

Baca: Soal Debu Batubara, Sudah Ada perjanjian dengan PT TGM, Tapi, Perusahaan Membangkang, Ini Kata Kades

Khan kemudian mendapat pertanyaan apakah dia memahami jika terdapat keraguan tentang Badan Intelijen Pakistan (ISI) karena sudah membocorkan informasi.

PM berumur 66 tahun itu menjawab adalah ISI yang memberikan informasi kepada CIA tentang lokasi pria yang menjadi dalang serangan 11 September 2001, atau 9/11 itu.

Baca: Paripurna DPRD Provinsi Jambi, Ini Pandangan Fraksi Soal Ranperda RAPBDP Provinsi Jambi Tahun 2019

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Informasi Intelijen Pakistan Bawa CIA kepada Osama bin Laden",

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved