Kemarau, TPHP Bungo Tunda Tanam Ribuan Hektare Padi dan Jagung
Mengantisipasi tanaman mati karena musim kemarau, Dinas TPHP Kabupaten Bungo menunda penanaman ribuan hektare padi dan jagung.
Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Teguh Suprayitno
Kemarau, TPHP Bungo Tunda Tanam Ribuan Hektare Padi dan Jagung
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA BUNGO - Mengantisipasi tanaman mati karena musim kemarau, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Bungo menunda penanaman di ribuan hektare lahan. Kepala Dinas TPHP Bungo, Muhammad Hasbi melalui Kabid Tanaman Pangan, Abdul Majid mengatakan, penundaan itu dilakukan untuk tanaman jenis padi dan jagung.
"Yang kita tunda itu, penanaman padi dan jagung. Itu kita tunda, karena dikhawatirkan mati atau tumbuhnya tidak bagus pas kemarau nanti. Misalnya, tumbuhnya kering," katanya.
Abdul Majid mengatakan, luas lahan yang masih belum bisa ditanami tersebut di antaranya untuk padi ladang seluas 1.500 hektare, yang rencananya akan ditanami 37.500 kg bibit.
Selain itu, pihaknya juga menunda penanaman jagung seluas sekitar 800 hektare. "Ada juga ladang jagung. Itu luasnya 858 ha, dengan bibit sekitar 12.870 kg. Yang baru ditanam ada sekitar 40 ha. Itu sudah ditanam dan kita menggunakan pompa untuk mengaliri air supaya tidak kering," jelasnya.
Baca: Satgas Karhutla Temukan 17 Titip Api, Danrem Kirim Personel Bantu Pemadaman di Arang Arang Jambi
Baca: 20 Hari Anggota Paskibraka Sarolangun Masuki Masa Karantina, Orangtua Dilarang Kunjungi Anaknya
Baca: 23 Proyek Pemerintah Batanghari Dikawal Kejaksaan Negeri
Baca: Siapa Rosmini Sampai Jadi Perhatian Media, JPU Kejari Batanghari Harus Periksa Berkas Dua Kali
Baca: Berharap Pabrik Santan Kara Jadi Solusi Petani Kelapa di Tanjab Timur
Kedua jenis tanaman pangan tersebut rencananya akan mulai ditanam pada September mendatang. Hal itu mengingat puncak musim kemarau berlangsung sepanjang Agustus 2019.
"Mulai tanam itu diperkirakan September, karena memang Agustus ini diperkirakan puncaknya (musim kemarau, red)," ujarnya.
Selain padi ladang dan jagung, sekitar 1101 ha padi sawah juga belum dapat ditanam. Tapi menurutnya, penundaan itu bukan karena cuaca yang panas, melainkan menunggu panen.
"Kita juga mengelola padi sawah, itu totalnya 1626 ha, dengan bibit sekitar 40650 kg. Baru 525 ha yang kita tanam, karena masih menunggu panen sawah yang di Bathin III Ulu," terangnya.
Menurutnya, jenis tanaman padi sawah tidak memerlukan persediaan air yang banyak. Meski begitu, dia memperkirakan penanaman padi sawah tersebut juga akan dimulai pada September mendatang, menunggu sawah di Bathin III Ulu Panen.