Ini Dia Profil Pistol HS-9 Senpi Organik Polri, Senjata yang Dipakai Menembak Mati Bripka Rachmat
TRIBUNJAMBI.COM - Peristiwa polisi tembak polisi terjadi di Depok. Brigadir Rangga Tianto tembak mati
Sementara itu, sebanyak dua dari tujuh peluru di tubuh Bripka Rachmat Effendi diuji balistik. Menurut Kaopsnal Yandokpol Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Kombes Edy Purnomo, Bripka Rachmat Effendi tewas ditembak 7 kali dari jarak dekat, oleh Brigadir Rangga Tianto.
"Hasil pemeriksaan sesuai dengan laporannya, ada 7 luka tembak. Kami temukan di paha bokong, perut, dada dan leher. Tapi yang di leher mengenai dagu," ucapnya Edy di RS Polri Kramat Jati, Jumat (26/7/2019).
Baca: Teguran Benny Moerdani Bikin Soeharto Menyesal Telah Mengabaikannya: Terbukti 14 Tahun Kemudian
Baca: Meski Dirayu Bergabung Koalisi Jokowi-Maruf, PKS Tetap Kekeuh Menjadi Oposisi Pemerintahan
Baca: Garuda Indonesia Bukukan Laba Bersih USD 19,7 Juta Pada Q1-2019
Ia menambahkan 7 peluru yang ditembakkan pelaku anggota Baharkam Polri, Brigadir Rangga Tianto, tak sampai menembus tubuh Bripka Rachmat lantaran mengenai bagian tulang.
Beberapa peluru dari senjata api berjenis HS 9, sambung Edy, diberikan kepada anggota kepolisian untuk dilakukan uji balistik.
"Dari 7 luka tembak itu 2 bersarang dan anak pelurunya sudah diberikan ke polisi dengan untuk penyesuaian pemeriksaan balistik," jelasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Profil Pistol HS-9 Senpi Organik Polri, Senjata yang Dipakai Menghabisi Nyawa Bripka Rachmat