Ini Dia Profil Pistol HS-9 Senpi Organik Polri, Senjata yang Dipakai Menembak Mati Bripka Rachmat

TRIBUNJAMBI.COM - Peristiwa polisi tembak polisi terjadi di Depok. Brigadir Rangga Tianto tembak mati

Editor: ridwan
Ilustrasi --Pistol 

Technical Data HS-9

 Length of barrel:Barrel rifling:Magazine weight.Trigger pull:Line of sight:Safeties:Special features:

 
140 mm/4″ & 5″     120 mm/3″
 
705g ( 4”/ cal. 9x19mm), 760g ( 4”/ cal. .40 S&W), 750g ( 4”/ cal. .45ACP),
735g ( 4” / cal. .357 SIG), 667g( 3”cal.9x19mm), 750g ( 5”cal.9x19mm)
 
16 rds.(cal. 9x19mm), 12 rds. (cal. .40, cal. .357 SIG), 13 rds. (cal. .45ACP)
 
“first knee” 10mm / total 13mm
 
Loaded chamber indicator
Firing pin status indicator
 
Front blade, dove tail, dot rear square notch, two dot, drift adjustable & replaceable
 
1. Grooved user friendly non-slip grip with thumb rests & combat style trigger guard
2. Rail system for laser and tactical light in front of the frame
3. Ambidextrous magazine release
4. Chrome plated drop free magazine
5. Fires under water up to 3m deep
6. Light weight ultra high impact polymer frame

Kronologi Penembakan

Tak lama kemudian, masih berdasarkan laporan itu, orang tua Fahrul Zachrie, Zulkarnaen (46), datang ke Polsek Cimanggis.

Baca: Pak Harto Tak Terima Bisnis Anak-anaknya Disentil: Benny Moerdani Dicopot dari Panglima ABRI

Baca: Komentari Viral Alumni UI Tolak Gaji Rp 8 Juta, Berapa Gaji Pertamanya Dian Sastro Setelah Lulus

 

Tak sendiri, Zulkarnaen turut mengajak Brigadir Rangga Tianto, yang juga berpakaian nondinas, untuk menemani.

Zulkarnaen dan Brigadir Rangga Tianto tertulis sama-sama warga Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos, Depok.

Setelah sama-sama bertemu di Polsek Cimanggis, Brigadir Rangga Tianto meminta agar Fahrul Zachrie jangan ditahan, melainkan dibina saja oleh orang tuanya.

Akan tetapi, permintaan Brigadir Rangga Tianto dibalas Bripka Rachmat Effendy dengan nada bicara tinggi.

"Proses sedang berjalan dan saya sebagai pelapornya," jawab Bripka Rachmat Effendy, dengan suara tinggi kepada Brigadir Rangga Tianto, seperti tersebut dalam laporan.

Suara tinggi Bripka Rachmat Effendy rupanya membuat Brigadir Rangga Tianto naik pitam.

Baca: Komentari Viral Alumni UI Tolak Gaji Rp 8 Juta, Berapa Gaji Pertamanya Dian Sastro Setelah Lulus

Baca: Raditya Dika yang Juga Lulusan UI Angkat Bicara, Soal Pernyataan Tolak Gaji Rp 8 Juta saat Interview

Dalam kondisi emosi, Brigadir Rangga Tianto langsung menghampiri Bripka Rachmat Effendy di ruangan SPK.

Ia lalu mengeluarkan pistol, lalu menembakkannya ke arah Bripka Rachmat Effendy sebanyak tujuh kali.

Peluru tersebut bersarang di bagian dada, leher, paha, dan perut Bripka Rachmat Effendy, hingga korban tewas seketika.

Disebutkan pula senjata api yang digunakan Brigadir Rangga Tianto menghabisi nyawa Bripka Rachmat Effendy adalah HS-9, pistol genggam semi otomatis kaliber 9 milimeter yang merupakan senjata standar anggota Polri.

Baca: Inilah Pelaku Curanmor yang Beraksi 21 Kali di Medan, Diringkus Polrestabes Medan dari Warnet

Baca: Kasus Novel Baswedan Sampai ke Kongres AS, Dilaporkan sebagai Pelanggaran HAM di Indonesia

Hasil Uji Balistik

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved