GEMPURAN Kopassus ke Markas Pasukan Elite Inggris Permalukan SAS, Berakhir saat Matahari Meninggi

TRIBUNJAMBI.COM - Pertempuran jarak dekat TNI-AD versus pasukan elite Inggris, dan tentara Malaysia di

Editor: ridwan
Kolase/ist
Kopassus dan SAS 

TRIBUNJAMBI.COM - Pertempuran jarak dekat TNI-AD versus pasukan elite Inggris,  dan tentara Malaysia di pedalaman Kalimantan Barat menyisakan kisah heroik prajurit Kopassus.

Pasukan Inggris dan Malaysia sempat kocar-kacir saat dilangsungkannya konfrontasi dengan Malaysia pada Operasi Dwikora.

Bahkan, yang paling mengejutkan adalah saat Special Air Service tentara nomor satu di dunia juga jadi korban serangan heroik oleh Kopassus.

SAS (Special Air Service) dikenal sebagai tentara yang sangat keras dan menjadi jagoan di dunia.

Tewasnya prajurit SAS ini melambungkan nama TNI, dan menjadi pasukan Asia Tenggara pertama yang mempermalukan tentara Inggris yang dikenal digdaya.

 

Tatang Koswara Sniper Misterius Kopassus, Bawa 50 Peluru Buat Habisi 49 Musuh, 1 Butir untuk Dirinya

Baca: Berbagai Lomba Sampai Senam Ibu Hamil, Meriahkan HBA ke 59 di Kejari Tanjab Barat

Baca: Gubernur Fachrori Pastikan Jambi, Jadi Tuan Rumah yang Baik di Kejurnas Dayung

 

Serangan kilat yang dilakukan malam hari hingga siang hari tersebut menunjukkan TNI tak takut bertempur dengan siapapun demi NKRI.

Kisah Kopassus bertempur dengan pasukan SAS Inggris menjadi satu diantara kisah heroik saat Operasi Dwikora dalam konfrontasi melawan Malaysia.

Berikut kisahnya seperti dikutip TribunJatim.com dari TribunJambi.com.

Satu diantara pertempuran berdarah antara Kopassus dan pasukan elit kerajaan Inggris tersebut terjadi di Desa Mapu, Long Bawan perbatasan Kalimantan Barat dan Sabah Malaysia.

Pertempuran terjadi pada bulan April tahun 1965.

Pengalaman Kopassus Cari Keberadaan Suku Pemakan Manusia, Sintong Dikepung Etnis Pedalaman Bertombak

Baca: Kadis Pendidikan Provinsi Jambi, Akui Sudah Tindaklanjuti Temuan BPK Senilai Rp 250 Juta

Baca: Saklar Berbasis Android, Produk Digital Bernilai Jual, Hasil Ciptaan Mahasiswa Unja

 

TNI yang gerah dengan penyusupan yang dilakukan pasukan Inggris ke wilayah Indonesia mengirimkan pasukan elite Kopassus ke wilayah tersebut.

Saat itu batalion 2 RPKAD (sekarang Grup 2 Kopassus) baru saja terbentuk.

Batalion baru ini dikirim ke Kalimantan Barat perbatasan dengan Malaysia tersebut untuk melakukan misi khusus menghancurkan pos musuh.

Pasukan elite TNI AD tersebut ditempatkan di Balai Karangan.

Pos tersebut merupakan pos terdepan TNI yang berhadap-hadapan dengan wilayah Malaysia.

Baca: Dugaan Korupsi Bansos Beasiswa di Disdik Provinsi Jambi, Penyidik Lanjutkan Pemeriksaan Saksi

Baca: PO Resmi Curhat ke Dirjen Perhubungan Kemenhub RI, Minta PO dan Travel Gelap Ditertibkan

Baca: Harapkan Kuota Jamaah Haji Meningkat, Kemenag Muarojambi akan Buka Pelayanan Satu Pintu

 

Di depan mereka sekitar 1 Km terdapat pos terdepan tentara Inggris yakni di Desa Mapu.

Ilustrasi - Anggota Kopassus mengikuti apel siaga menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, di Parkir Timur Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (16/10/2014). Apel gabungan ini melibatkan 2.400 personel dari tiga angkatan di TNI dan Polri untuk pengamanan acara pelantikan 20 Oktober mendatang.
Ilustrasi - Anggota Kopassus mengikuti apel siaga menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, di Parkir Timur Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (16/10/2014). Apel gabungan ini melibatkan 2.400 personel dari tiga angkatan di TNI dan Polri untuk pengamanan acara pelantikan 20 Oktober mendatang. (TRIBUNNEWS / HERUDIN)

Pos terdepan yang berbatasan dengan wilayah Indonesia ini dijaga oleh satu kompi British paratrooper dan beberapa orang SAS.

Dan pos tersebut adalah target operasi dari pasukan khusus yang dikirimkan TNI.

Pos di Desa Mapu yang berada di atas bukit tersebut merupakan pos yang sering digunakan tentara Inggris untuk menyusup ke wilayah Indonesia.

Menyerang pos ini menjadi prioritas dan misi khusus batalion RPKAD.

Hancurnya pos ini tentu saja bakal merugikan pihak lawan.

Ilustrasi Kopassus
Ilustrasi Kopassus (Kolase Tribun Jambi dan Tribun Timur)

Sebelum melakukan serangan para prajurit Kopassus menyiapkan rencana dan strategi yang akan dijalankan.

Hasil pengamatan dari tim yang diterjunkan ke lapangan butuh perencanaan matang untuk bisa menyerang Pos Mapu.

Pos pasukan Inggris tersebut terletak di puncak sebuah bukit kecil yang dikelilingi lembah butuh strategi khusus untuk menyusupkan pasukan.

Meski begitu lokasinya yang berada di atas bukit pos ini sangat mudah diamati dari jarak jauh.

Keuntungan lain bagi Kopassus pos pos tersebut cukup jauh dari pasukan induknya yang kira-kira terpisah sejauh 32 km.

 

Baca: Disdagperind Klaim Pertamini Digital di Kota Jambi, Turun 50 persen, Ini Penyebabnya

Kisah Pardjo Si Prajurit Kopassus, 5 Hari Pura-pura Mati Ditumpukan Mayat & Selamat dari Pertempuran

Baca: Prajurit Kopassus Gempur Habis KKB Papua yang Kepung Pos Koramil, Sintong Langsung Pimpin Pasukan

 

Selain itu di hari-hari tertentu 2/3 pasukan yang ada di sana pergi berpatroli atau melakukan misi khusus.

Sehingga saat-saat seperti itu Pos tersebut menjadi lemah karena hanya 1/3 kekuatan yang tersisa.

Setelah sebulan mempersiapkan penyerangan, tiba waktunya pada 25 April 1965 gladi bersih dilakukan.

Kopassus telah menyiapkan tiga kompi pasukan untuk menjalankan misi tersebut.

Ilustrasi: Kopassus
Ilustrasi: Kopassus (Tribun Jambi)

Tiga kompi tersebut telah bersiap di Pos Balai Karangan.

Saat hari yang ditentukan Komandan batalion, Mayor Sri Tamigen, memutuskan hanya kompi B (Ben Hur) yang akan melakukan penyerangan.

Sementara 2 kompi lainnya tetap berada di wilayah Indonesia untuk berjaga-jaga bila terjadi sesuatu.

Dalam penyerangan ini, kompi B diharuskan membawa persenjataan lengkap.

Mulai dari senapan serbu AK-47, senapan mesin Bren, peluncur roket buatan Yugoslavia, dan Bangalore torpedoes.

 

30 Prajurit Kopassus Nyamar Jadi Hantu Putih, Tembus Sarang Musuh, Ribuan Pemberontak Minta Ampun

Baca: Dugaan Korupsi Pembangunan Auditorium UIN STS Jambi, Ini Kata Kajati Jambi, Andi Nurwinah

Baca: Ratusan Bidang Tanah Milik Pemkab Tanjung Jabung Barat, Belum Bersertifikat

 

Serangan tiba-tiba ini membuat musuh kaget.

Belum reda kekagetan para tentara Inggris yang tak menduga mereka kembali dikejutkan dengan puluhan prajurit RPKAD yang dengan gagah berani masuk menerjang ke dalam pos.

Malam itu satu diantara pasukan terbaik di dunia ini tak menduga bakal mendapat serangan jarak dekat dari tentara baret merah Kopassus.

Beberapa prajurit Kopassus yang sudah masuk ke pos harus melakukan pertempuran jarak dekat yang menegangkan.

Dua prajurit Kopassus terkena tembakan dan gugur.

Kopassus pasukan baret merah
Kopassus pasukan baret merah (Tribun Jambi)

Namun rekan mereka terus merangsek masuk dan berhasil menewaskan beberapa tentara Inggris dan melukai sebagian besar lainnya.

Tentara Inggris yang tersisa hanya bisa bertahan sampai peluru terakhir mereka habis karena mereka telah terkepung.

Di antara yang terbunuh dalam pertempuran jarak dekat yang brutal tersebut adalah seorang anggota SAS.

Ini adalah korban SAS pertama yang tewas di tangan tentara dari ASEAN.

Pertempuran itu sendiri berakhir saat matahari mulai meninggi.

Kisah Pardjo Si Prajurit Kopassus, 5 Hari Pura-pura Mati Ditumpukan Mayat & Selamat dari Pertempuran

Baca: Tidak Nyesal Beli Piaggio Di GIIAS 2019, Dapat Bonus Aksesoris Jutaan Rupiah

Baca: TERBARU, Polisi Ungkap Nunung Sudah Gunakan Sabu-sabu Labih dari 20 Tahun

 

Soekarno
Soekarno (Tribun Jambi)

Prajurit RPKAD yang sudah menguasai sepenuhnya pos Mapu segera menyingkir karena mereka mengetahui pasukan Inggris yang berpatroli sudah kembali beserta bala bantuan Inggris yang diturunkan dari helikopter.

Mereka tidak sempat mengambil tawanan karena dikhawatirkan akan menghambat gerak laju mereka.

Sekembali di pos Balai Karangan, kompi B disambut dengan suka cita oleh rekan-rekannya.

Para prajurit yang terlibat dalam pertempuran mendapatkan promosi kenaikan pangkat luar biasa.

Mereka juga diberi hadiah pemotongan masa tugas dan diberi kehormatan berbaris di depan Presiden Soekarno pada upacara peringatan kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1965.

Baca: VIDEO: Wanita Ini Nekat Berdiri di Atas Mobil yang Tengah Melaju, Gara-gara Hal Sepele

Baca: Sedang Tayang: Live Streaming Final Indonesia Open 2019, Marcus/Kevin Vs Ahsan/Hendra

Baca: Siapa Sebenarnya Sjamsul Nursalim, Orang Terkaya Di Indonesia, Tiga Kali Mangkir dari Panggilan KPK

 

Baca artikel aslinya yang berjudul Serangan Tiba-tiba Kopassus ke Markas Pasukan Inggris Buat Malu SAS, Dibariskan di Depan Soekarno

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Pertempuran Kopassus di Markas Pasukan Inggris, Serangan yang Berujung Hadiah dari Soekarno

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved