Keutamaan dan Niat Mengerjakan Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah, Tanggal 8-9 Dzulhijah

Sebelum hari raya Idul Adha, ada dua puasa sunah yang sebaiknya dilaksanakan umat Muslim. Hari raya Idul Adha jatuh setiap tanggal 10 Dzulhijjah.

Editor:
istimewa
Ilustrasi Puasa 

TRIBUNJAMBI.COM - Sebelum hari raya Idul Adha, ada dua puasa sunah yang sebaiknya dilaksanakan umat Muslim. Hari raya Idul Adha jatuh setiap tanggal 10 Dzulhijjah.

Dua puasa yang dilakukan sebelum Idul Adha adalah Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah. 

Puasa Tarwiyah dilaksanakan setiap tanggal 8 Dzulhijah sementara Puasa Arafah ditunaikan tanggal 9 Dzulhijjah.  

Baca: Bungo Capai 73,41 Persen dari Target UHC BPJS Kesehatan, Ketiga di Jambi Wilayah Barat

Baca: Galih Ginanjar Ogah Tandatangani Surat Perintah Penahanan, Polisi Sebut Tetap Ditahan!

Sehingga, Puasa Tarwiyah akan dilaksanakan pada Jumat 9 Agustus 2019, dan Puasa Arafah pada Sabtu 10 Agustus 2019.

Lantas apa keutamaan dua puasa yang dilaksanakan sebelum Idul Adha?

 

Baca: Telkomsel Pastikan Kenyamanan Layanan Komunikasi Sejak di Asrama Haji Hingga di Tanah Suci

Baca: Prediksi Skor PSS Sleman vs Persebaya Surabaya, Sabtu 13 Juli Pukul 18.30 WIB.

Keutamaan dan niat puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah

Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lampung, KH Basyaruddin Maisir mengungkapkan, bulan Dzulhijjah termasuk bulan yang dimuliakan Allah SWT.

Karena pada bulan tersebut, umat muslim yang sedang melaksanakan ibadah haji, tengah menjalani puncak ibadah haji.

Pada tanggal 8 Dzulhijjah atau disebut juga hari Tarwiyah, jemaah haji sedang melakukan persiapan menuju padang Arafah.

Sementara pada tanggal 9 Dzulhijjah, semua jemaah haji tengah berkumpul di padang Arafah.

"Dua hari tersebut merupakan puncak ibadah haji. Orang yang sedang melaksanakan ibadah haji tidak disunahkan berpuasa.

Baca: Panduan Doa Malam dalam Ajaran Katolik, Memberi Ketenangan Diri saat Tidur Malam

Baca: PEMBUNUHAN SADIS - Kronologi Pria di Banyumas Mutilasi Pacar Gelap Karena Tidak Mau Diajak Menikah

Tetapi, umat muslim yang tidak berhaji disunahkan untuk menjalankan Puasa Tarwiyah pada tanggal 8 Dzulhijjah, dan puasa Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah," papar KH Basyaruddin Maisir, Sabtu (11/8/2018).

Hukum Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah adalah sunah muakad, atau sunah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan.

KH Basyaruddin Maisir mengatakan, diriwayatkan oleh Ibnu Abbas ra, orang yang melaksanakan puasa pada tanggal 8 Dzulhijjah atau Tarwiyah, Allah SWT akan memberikan pahala, yang kita tidak mengetahuinya, kecuali Allah SWT.

"Pahalanya Allah SWT yang akan membalas, dan itu rahasia Allah SWT," kata KH Basyaruddin Maisir.

 

Baca: Gadis yang Ingin Jual Ginjal untuk Berobat Adiknya Bisa Tersenyum, Semoga Allah Balas Kebaikan

Baca: Di Ulu, Dibuat Tugu Mengenang saat Merlung di Bom Penjajah, 2019 Pemkab Tanjab Barat Bangun 3 RTH

Niat Puasa Tarwiyah sebagai berikut.

"Nawaitu shauma ghadin min yaumi tarwiyata sunnatan lillahi ta'ala."

Artinya, "Sengaja saya berpuasa esok hari, yaitu puasa Tarwiyah sunah karena Allah Taala."

Keutamaan dan Niat Puasa Arafah

Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung, Muhammad Mukri mengungkapkan, puasa Arafah dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah, atau satu hari sebelum Hari Raya Idul Adha.

Dinamakan puasa Arafah, lanjut Mukri, karena pada tanggal tersebut, umat muslim yang tengah menunaikan ibadah haji, sedang melaksanakan wukuf di Padang Arafah.

 “Wukuf itu berdiam diri. Jadi, jemaah haji sedang berdiam diri di Arafah. Umat muslim yang tidak berhaji, dianjurkan berpuasa,” terang Mukri, Jumat (3/8/2018).

Mukri menjelaskan, Puasa Arafah hukumnya dalam Islam adalah sunah muakad.

“Artinya, sangat dianjurkan. Bagi kaum muslimin yang tidak menunaikan ibadah haji, sangat dianjurkan melaksanakan Puasa Arafah,” ungkap Mukri.

Keutamaan Puasa Arafah telah dijelaskan dalam hadis.

Mukri mengungkapkan, menurut sebuah hadis, Puasa Arafah mampu menghapuskan dosa.

Penghapusan dosa bagi orang yang melakukan Puasa Arafah, berlaku untuk satu tahun yang telah berlalu, dan satu tahun pada masa yang akan datang.

“Pahalanya ( Puasa Arafah), menurut sebuah hadis, bisa menghapuskan dosa satu tahun sesudah, dan menghapus dosa satu tahun yang akan datang,” papar Mukri.

“Seandainya umat muslim tahu betapa besarnya pahala dari Puasa Arafah, saya yakin masyarakat akan melaksanakan puasa tersebut,” tambah Mukri.

 Hamil 7 Bulan, Calon Jemaah Haji Asal Jawa Barat Dipulangkan

 Jemaah Haji Asal Bogor Kedapatan Sembunyikan 60 Bungkus Rokok : Ini Juga Masih Kurang

Niat Puasa Arafah sebagai berikut.

"Nawaitu shauma ghadin min yaumi arafata sunnatan lillahi ta'ala."

Artinya, "Sengaja saya berpuasa esok hari, yaitu Puasa Arafah sunah karena Allah Taala."

Berikut, video niat puasa Tarwiyah dan niat puasa Arafah serta keutamaan dua puasa sunah tersebut, berdasarkan penjelasan Sekretaris MUI Lampung, KH Basyaruddin Maisir.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved