Gadis yang Ingin Jual Ginjal untuk Berobat Adiknya Bisa Tersenyum, Semoga Allah Balas Kebaikan
Masih ingat dengan sosok gadis cantik di Pontianak yang ingin jual ginjal demi pengorbanan untuk adiknya?
Masih ingat dengan sosok gadis cantik di Pontianak yang ingin jual ginjal demi pengorbanan untuk adiknya?
TRIBUNJAMBI.COM - Rina Maelani, gadis cantik yang sempat viral di media sosial karena ingin menjual ginjalnya, kini sudah mulai bisa tersenyum.
Sang adik, Bery Agustina, sudah menjalani perawatan di RSUD dr Soedarso atas bantuan sejumlah pihak.
Saat ditemui Tribun di RSUD dr Soedarso, Rina menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada seluruh pihak yang sudah membantu.
Terutama Pemprov Kalbar, Pemkab Kubu Raya dan Dinas Kesehatan Kubu Raya yang sigap memberikan bantuan.
Baca Juga
Nasib Ratna Sarumpaet 21 Tahun Lalu Pernah Ditahan Dalam Sel Polda, Fathom Saulina Jadi Saksi
Bagaimana Cara Pembuktian Kebohongan Ratna Sarumpaet? Ini Urutan Lengkap dari Panggil s/d Vonis
5 Orang yang Terima Foto Ratna Sarumpaet, dari Rocky Gerung s/d Minta Bertemu Prabowo Subianto
Siapa Sebenarnya Rudy Badil? Anggota Warkop DKI, Teman Dekat Soe Hok Gie dan Wartawan Kompas
Tidak hanya itu, Rina dan keluarga juga berterimakasih kepada masyarakat, lembaga sosial maupun kemanusiaan yang memberikan bantuan baik berupa materi maupun tenaga.
"Saya mengucapkan terimakasih kepada seluruh masyarakat yang sudah mau membantu saya dan keluarga. Alhamdulillah sekarang adik saya sudah bisa dibawa ke rumah sakit. Sudah bisa diobati. Saya tidak menyangka bisa sampai seperti ini, banyak yang memberikan bantuan. Jadi viral seperti ini, saya mengucapkan banyak sekali terimakasih atas bantuannya," ujar Rina dengan senyuman.
Ia juga menjelaskan setelah beberapa waktu viral di media sosial dan diberitakan Tribun Pontianak, ada banyak yang menghubungi untuk memastikan kebenaran berita tersebut.
Dari situ banyak juga yang memberikan bantuan.
Sementara itu Dedi (51) ayah dari Rina Maelani dan Bery Agustina, mengucapkan rasa syukur dan terimakasihnya kepada seluruh masyarakat dan pemerintah yang mau memperhatikan serta memberikan bantuan kepada keluarganya.
"Alhamdulillah setelah ada pemberita dari Tribun Pontianak ini, ada yang membantu. Kami yang tadinya sekeluarga sudah pasrah karena tidak adanya biaya untuk pengobatan anak saya Bery, mulai ada harapan. Sebab jangankan berobat, beli makan saja bingung mau beli apa karena tak ada uang. Bahkan mau beli obat anak ndak bisa. Sekarang alhamdulillah sudah bisa membawa Bery ke rumah sakit. Bery juga sudah dikasik obat," ujarnya.
Ia kembali berujar, "Semoga Allah membalas kebaikan semua orang yang sudah mau membantu pengobatan anak saya Bery.”
Ia mengaku tidak bisa lagi berkata-kata untuk mengucapkan banyak terimakasih.
“Saya tak tahu lagi harus berterimakasih seperti apa. Karena banyak yang memberikan bantuan tanpa kami kenal," tambahnya.