MENGENANG Sang Penakluk Tujuh Puncak Dunia, Norman Edwin yang Meninggal di Puncak Aconcagua
TRIBUNJAMBI.COM- "Ingatan terakhir saya mengenai kehadiran almarhum adalah ketika beliau berpamitan
Kini, meskipun Norman sudah pergi ke puncak yang jauh, semangat yang pernah dikobarkannya coba tetap dijaga oleh generasi selanjutnya.
Seperti yang dilakukan tim ekspedisi tujuh puncak dunia setelah ketiga pendakinya, Ardeshir Yaftebbi (28), Martin Rimbawan (25), dan Fajri Al Luthfi (25), berhasil mengibarkan Merah Putih di puncak Aconcagua pada 27 Desember 2010.
Baca: Pemkab Muarojambi Hadiri Wisuda Santri Pondok Pesantren Riyadhul Amien di Maro Sebo
Kemudian diikuti keberhasilan dua pendaki lainnya, Iwan Irawan (38) dan Nurhuda (23), pada percobaan kedua ke puncak 2 Januari 2011.
Saat melepas tim ekspedisi di Buenos Aires, Duta Besar RI untuk Argentina Kartini Nurmala Syahrir menilai, apa yang telah dirintis Norman Edwin dapat menjadi inspirasi bagi pendaki Indonesia sekarang ini, termasuk tim ekspedisi tujuh puncak dunia.
"Semangat Norman patut menjadi contoh dan diteruskan," ujar Kartini, yang juga pernah menjabat Ketua Umum Mapala UI pada 1974 atau dua tahun sebelum Norman mulai berkiprah di Mapala UI.
Baca: Rakor Persiapan Pemberangkatan Calon Jamaah Haji Jambi, Digelar Hari Ini
Ketua Harian Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia Yoppi Rikson Saragih mengakui, semangat Norman dan kawan-kawan yang coba membawa nama Indonesia di puncak tertinggi dunia sejalan dengan ekspedisi saat ini.
"Bagaimanapun, mereka adalah pionir dan kami akan menjaga semangat itu supaya tidak padam," kata Yoppi.
Semua anggota tim mulai mendaki Aconcagua melalui rute normal pada 18 Desember 2010. Pendakian ke Aconcagua ini merupakan puncak keempat setelah sebelumnya mereka berhasil mencapai Carstensz Pyramid, Kilimanjaro, dan Elbrus. Selain itu, ada juga tim dari Mahitala Universitas Parahyangan yang juga berhasil mengibarkan Merah Putih di puncak Aconcagua pada 9 Januari lalu.
Baca: Ingin Berurusan ke Kelurahan, Lepas Sepatu, Jadi Ciri Khas Kelurahan Kenali Asam Bawah, Kota Baru
Dengan makin banyaknya pendaki dari Indonesia yang mencoba mengibarkan Merah Putih di puncak-puncak tertinggi dunia, ini membuat semangat yang dulu pernah dikobarkan sang pionir terus terjaga.(Harry Susilo)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menjaga Semangat Sang Pionir",