KISAH Yusril Ihza Harus Menunggu Putusan Tilang 9 Tahun di MA, Sempat Ditawari Calo Bisa Urus
TRIBUNJAMBI.COM-- Polisi lalulintas dan pengacara kondang Yusril Ihza Mahendra pernah bersitegang
Sidang saat itu baru dimulai sekitar pukul 14.00 WIB. Lelaki kelahiran Manggar, Belitung Timur, 5 Februari 1956 itu ditanyai hakim apakah mengaku salah.
Yusril kukuh pada pendapatnta bahwa ia tak salah.
"'Kalau anda tidak mengaku salah, ya ini bisa bertele-tele'. Ya tidak apa-apa saya bilang. Ikutin saja. 'Kalau begitu, polisinya harus dipanggil'," ujar Yusril menceritakan.
Baca: BPJS Kesehatan Gelar Pertemuan Utilisasi Review di RS Siloam Jambi, Samakan Pemahaman Pelayanan
Dia mempersilakan hakim memanggil petugas yang menilangnya. Sidang pun ditunda pekan depannya lagi, dan Yusril kembali datang.
Saat sidang kedua, petugas yang menilang Yusril dihadirkan. Tidak satu petugas, tetapi dua.
Petugas tetap mempertahankan penilaiannya bahwa Yusril telah melanggar lalu lintas.
Kembali ditanyai hakim apakah Yusril mengaku salah, dan jika mengaku, maka Yusril akan diminta membayar denda.
Baca: MENGEJUTKAN Setelah Menang Lotre Rp 14 Miliar, Nenek 80 Tahun Gunakan Uangnya untuk Hal Ini
"Tetapi saya mengatakan, saya tidak terima, saya merasa tidak salah. Kalau begitu, kalau diputus saya bersalah, maka saya akan mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung," kata dia.
Dia bilang, saat mendengar bahwa Yusril akan mengajukan kasasi, hakim pun kaget.
Yusril pun mendatangi panitera pengadilan, lalu diberi waktu dua minggu untuk membuat memori kasasi ke Mahkamah Agung.
Yusril menyebut, tindak pidana ringan (tipiring) seperti pelanggaran lalu lintas tidak bisa banding dan hanya bisa lewat kasasi ke Mahkamah Agung.
Baca: Pria Jual Istrinya Sampai Tiga Kali, Gara-gara Utang Rp 8 Juta, Sampai Main Bertiga dengan Pelanggan
Kasasi adalah pembatalan atau pernyataan tidak sah oleh Mahkamah Agung terhadap putusan hakim karena putusan itu menyalahi atau tidak sesuai dengan undang-undang.
Yusril pun menyerahkan memori kasasinya seminggu kemudian.
Dia juga meminta surat keterangan pengadilan bahwa SIM-nya sedang dijadikan barang bukti pada kasasi di tingkat Mahkamah Agung.
Baca: Saat Dibakar Api Cemburu Ibu Tien Diam Tiga Hari, Pertemuan Rahasia Soeharto dan Istri Soekarno
Lelaki yang pernah beberapa kali menjadi menteri pada zaman Presiden Abdurrahman Wahid, Presiden Megawati, dan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono ini pun menunggu putusan MA.