Saat Dibakar Api Cemburu Ibu Tien Diam Tiga Hari, Pertemuan Rahasia Soeharto dan Istri Soekarno
Rencananya Soeharto dan Ratna Sari Dewi bertemu di lapangan golf Rawamangun, Jakarta Timur. Namun, tidak mudah mengatur pertemuan itu, karena
Rencananya Soeharto dan Ratna Sari Dewi bertemu di lapangan golf Rawamangun, Jakarta Timur. Namun, tidak mudah mengatur pertemuan itu, karena Dewi merupakan istri presiden.
TRIBUNJAMBI.COM - Pertemuan rahasia antara Soeharto dan Ratna Sari Dewi bocor.
Ibu Tien Soeharto mengetahui pertemuan dengan perempuan bernama asli Naoko Nemoto itu.
Ternyata, bukan hanya Bu Tien Soeharto, Soekarno pun mengetahui adanya pertemuan tanpa sepengetahuan dirinya tersebut.
Yang terjadi setelah pertemuan tersebut, Ibu Tien Soeharto disebut-sebut terbakar api cemburu.
Baca Juga
Jenderal Hoegeng Terdiam di Pinggir Makam Soekarno, Wajahnya Muruh Penuh Air Mata
Seorang Mayor Ditampar Paspampres saat akan Ambil Tusuk Konde Ibu Tien Soeharto yang Jatuh
Intelijen Kawakan Nekat Tegur Soeharto di Meja Biliar, Akhirnya Jenderal TNI Ini Diganti
Ladang Bisnis Alm Olga Syahputra Puluhan Miliar yang Tersembunyi, Warisan Hilang Rp 1,5 Miliar
Apakah Agnez Mo Makan Ind*mie? Foto Perut yang Seksi Banjir Komentar
Tak banyak orang mengetahui kisah yang terjadi pada sekira peristiwa G30S 1965.
Kisah kemarahan Ibu Tien, saat mengetahui Soeharto bertemu dengan istri Soekarno, Ratna Dewi Soekarno.
Menjadi fakta sejarah, bahwa peristiwa G 30S PKI benar-benar mengoyak kestabilan politik dan keamanan Indonesia. Bahkan, Soekarno mengeluarkan Surat Perintah 11 Maret 1966 ( Supersemar) yang kontroversial sampai saat ini.
Dalam isian Supersemar, Soekarno selaku Presiden Republik Indonesia menginstruksikan Pangkopkamtib Mayjen Soeharto mengambil tindakan yang dianggap perlu untuk mengatasi situasi keamanan dalam negeri yang buruk kala itu.
Berbekal instruksi tersebut, Soeharto lantas bergerak melaksanakan perintah pemulihan keamanan.
Segala orang yang dianggap dekat dengan Bung Karno, ditanyai perihal G 30S oleh Soeharto. Tak terkecuali istri Soekarno yang berasal dari Jepang, Ratna Sari Dewi Soekarno atau Naoto Nemoto.
Namun, Soeharto tahu tak akan mudah bertemu dengan Dewi Soekarno. Itu lantaran Dewi Soekarno bak primadona Indonesia kala itu, terlebih merupakan istri presiden.
Soeharto harus hati-hati dalam bertindak.

Kemudian, Soeharto menyuruh Brigjen TNI Yoga Sugomo selaku Asisten I (Intelijen) Kostrad bersama dengan Martono, yang kelak menjadi Menteri Transmigrasi era Orde Baru, untuk merancang pertemuan dengan Dewi Soekarno.