Kisah Militer RI

Cari Gara-gara dengan Sandera WNI, Perompak Filipina Berurusan dengan Denjaka atas Perintah Presiden

Cari Gara-gara dengan Sandera WNI, Perompak Filipina Berurusan dengan Denjaka atas Perintah Presiden

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Detasemen Jala Mangkara 

Cari Gara-gara dengan Sandera WNI, Perompak Filipina Berurusan dengan Denjaka atas Perintah Presiden

TRIBUNJAMBI.COM - Tidak pernah lupa dengan aksi pasukan TNI kepunyaan Indonesia dalam menyelamatkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang jadi korban penyanderaan perompak.

Kisah perjuangan Tentara Nasional Indonesia (TNI) di beberapa wilayah yang dimasuki para musuh selalu menuai hail baik yang membanggakan negara.

Seperti kisah pasukan khusus TNI AL dan AD saat menyelamatkan Warga Negara Indoneisa (WNI) yang disekap oleh perompak di perairan Indonesia dan negara tetangga.

Pasukan Khusus TNI siap dikerahkan untuk membantu membebaskan 10 WNI yang disandera oleh perompak kelompok Abu Sayyaf yang bermarkas di Filipina.

Baca: Haji Umar, Sang Prajurit Kopassus yang dengan Mudah Tumbangkan Guru & Ahli Karate Jepang Baret Merah

Baca: Fotonya Tersebar di Media Sosial, Lihat Ekspresi Luna Maya saat Foto Bareng Ibu Faisal Nasimuddin

Baca: Hore Gaji ke 13 Segera Cair, Pemerintah Merangin Siapkan Rp 25 Miliar

Baca: Siapa Sebenarnya Zidane Iqbal? Wonderkid Keturunan Indonesia yang Perkuat Manchester United U-18

"Kami siapkan saja personelnya. Setiap waktu diminta kami sudah siap," kata Kapten Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Letkol Inf Joko Tri Hadimantoyo kepada wartawan di Jakarta, Selasa.

Ia mengaku belum ada perintah agar Kopassus melakukan operasi pembebasan sandera karena hal itu merupakan kewenangan pemerintah.

"Itu kan kewenangan pemerintah. Kalau ada peristiwa seperti itu, memang biasanya sudah ditunjuk orang-orangnya. Kami pun bersiap," kata Joko.

Tak hanya Kopassus, melainkan TNI Angkatan Laut mengaku siap diterjunkan manakala diminta untuk membantu agar proses pembebasan penyanderaan bisa dilakukan.

Pasukan TNI (Kopassus)
Pasukan TNI (Kopassus) (Tribun Timur)

"Saat ini kami menunggu jalur diplomatik dulu. Tapi yang jelas TNI, khususnya TNI AL, kalau diminta bantu kami sudah siap. TNI AL selalu menggelar patroli di wilyah yuridiksi, meskipun tidak ada masalah," kata Kadispenal Kolonel Laut (P) Edi Sucipto.

TNI AL masih menunggu perintah dari Panglima TNI yang saat itu masih dijabat oleh Jenderal Gatot Nurmantyo, termasuk apakah Denjaka yang akan diturunkan jika memang diperlukan.

"Itu kita serahkan kepada ahlinya, biar Panglima TNI yang menentukan, karena beliau yang memiliki otoritas. Yang pasti beliau tidak akan salah pilih," kata mantan prajurit Denjaka ini.

Baca: Bebas dari Penjara, Vanessa Angel Disebut Panen Rezeki Walau Tanpa Kekasih, Bibi Ardiansyah

Baca: Ketemu Mahasiswa Asal Malaysia, dan Brunei Darussalam, Bupati Kenalkan Wisata Alam Bungo

Baca: Usai Bongkar Aib Mantan, Aib Galih Ginanjar Dibongkar Nikita Mirzani saat Cerai dari Fairuz A Rafiq

Baca: Inflasi Jambi 1,02 Persen, Cabai Merah Beri Sumbangan Terbesar

Ia menambahkan, ada atau tidak ada peristiwa, pihaknya selalu melakukan operasi dalam rangka penegakkan kedaulatan.

Seperti diketahui, Kopassus dan Denjaka adalah dua dari beberapa pasukan elit yang dimiliki TNI.

Anggota dari dua pasukan tersebut memiliki kemampuan tempur dan bertahan di atas rata-rata berkat gemblengan yang luar biasa.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengatakan pasukan TNI sudah siap apabila tentara Filipina meminta bantuan Indonesia menangani perompak yang membajak dua kapal Indonesia dan menyandera 10 WNI.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved