Kisah Militer RI
KISAH Anak Supir Ambulans Jadi Panglima ABRI dan Wakil Presiden, Pernah Ajudan Presiden Soeharto
TRIBUNJAMBI.COM - Siapa sangka anak seorang supir ambuland pernah menjadi orang penting di negeri ini. Dia
Tugas Try Sutrisno adalah untuk mencari informasi ke daerah-daerah yang diduduki oleh tentara Belanda serta mengambil obat untuk Angkatan Darat Indonesia.
Akhirnya pada tahun 1949, Belanda mundur dan mengakui kemerdekaan Indonesia.
Try Sutrisno dan keluarganya kemudian kembali ke Surabaya di mana ia menyelesaikan pendidikannya pada tahun 1956.
Setelah lulus dari SMA, Try Sutrisno ingin mendaftar di ATEKAD (Akademi Teknik Angkatan Darat). Dia berpartisipasi dan lulus dalam ujian masuk, sebelum gagal dalam pemeriksaan fisik.
Baca: Panglima TNI dan Menko Maritim Luhut Panjaitan Jadi Penjamin Penangguhan Penahanan Soenarko
Baca: Fakta Memilukan Om Banna Sepeda Motor yang Disembah di Kuil!
Baca: Polri Persilahkan Kivlan Zen Tersangka Makar dan Kepemilikan Senpi Ajukan Praperadilan, Itu Haknya
Meskipun demikian, Mayor Jenderal GPH Djatikusumo tertarik dengan Try dan memanggilnya kembali.
Try Sutrisno berpartisipasi dalam pemeriksaan psikologis di Bandung, Jawa Barat, dan ia diterima di ATEKAD.
Pengalaman Militer Try Sutrisno pertama adalah pada tahun 1957, ketika ia berperang melawan Pemberontakan PRRI.
Dilansir dari laman resmi TNI, sebelum menjadi ajudan Soeharto, Tri Sutrisno sudah mengenal lebih dahulu di masa Operasi Pembebasan Irian Barat tahun 1962, ketika itu Mayor Jenderal Soeharto ditunjuk Presiden Soekarno menjadi Panglima Komando Mandala yang berpangkalan di Sulawesi.
Pada tahun 1974, Try terpilih menjadi ajudan Presiden Suharto di saat ini-lah karir suami dari Tuti Sutiawati yang dinikahinya 21 Januari 1961 itu meroket karir-nya.
Baca: Pengantin Asal Blora Ini Bahagiakan Istri dengan Narik Gerobak, Bukan Mahar Mobil Mewah atau Berlian
Baca: SEDERETAN Selebriti Meninggal di Hari Jumat, Pelayat Sampai Berdesak-desakan, No 2 Kecelakaan Tragis
Baca: Sempat Rujuk Selama Setahun, Ini Alasan Tata Janeeta Gugat Cerai Mehdi Zati Lagi
Pada tahun 1978, Try diangkat ke posisi Kepala Komando Daerah Staf di KODAM XVI / Udayana.
Setahun kemudian, ia akan menjadi Panglima Daerah KODAM IV / Sriwijaya. Dan empat tahun kemudian, ia diangkat ke Panglima Daerah KODAM V / Jaya dan ditempatkan di Jakarta.
Agustus 1985 pangkatnya dinaikkan lagi menjadi Letjen TNI sekaligus diangkat menjabat Wakasad mendampingi Kasad. Jenderal TNI Rudhini ketika itu.
Tak lama menjabat sebagai Wakasad, pada bulan Juni tahun 1986 atau sepuluh bulan sejak diangkat menjadi Wakasad, ia pun kemudian diangkat menjadi Kasad menggantikan Jenderal TNI Rudhini.
Selama menjadi Kasad, yang hanya sekitar satu setengah tahun, karena pada awal tahun 1988 ia dipromosikan menjadi Pangab menggantikan Jenderal TNI LB. Moerdani.
Baca: SIAPA Sebenarnya Oknum Polri yang Diungkap Novel Baswedan, Terkait Kasus Penyiraman Air Keras
Baca: Kisah Pilu Dibalik Pakaian Necis Sutrisno Penjual Mie Lidi di Pekalongan
Baca: ORANGTUA Pergoki Anak Gadisnya Berhubungan Intim dengan Om-om di Rumahnya, Begini KIsahnya
Jenderal TNI Try Sutrisno akhirnya memimpin ABRI, sejak tahun 1988 hingga tahun 1993.