Sejarah Indonesia
Reaksi Soekarno saat Dibisiki Ajudannya, saat Sang Sahabat Sudah Dieksekusi Mati Atas Persetujuannya
Reaksi Soekarno saat Dibisiki Ajudannya, saat Sang Sahabat Sudah Dieksekusi Mati Atas Persetujuannya
Satu di antaranya terjadi pada tahu Juni 1961 di daerah Galunggung.
Baca: SINTONG Meradang Lihat Jenderal LB Moerdani Banting Baret Merah: Lalu Katakan Hal Ini kepada Benny
Baca: Menjelang, Tradisi Tua Saat Lebaran Idul Fitri di Bungo yang Masih Lestari
Baca: Habiskan Anggaran Rp 3,5 Miliar, Keindahan Tugu Keris Siginjai Mulai Pudar
Baca: Ini Alasan Bupati Merangin Al Haris Pilih Lantik Pejabat per Dinas
Saat itu Kartosoewiryo memerintahkan kepada Mardjuk yang merupakan bawahannya, untuk membunuh Soekarno.
Mardjuk kemudian melaporkan perintah pembunuhan Soekarno kepada Taruna dan Budi.
Mereka adalah dua sekretaris pribadi Kartosoewiryo.
Kepada Mardjuk diberikan gigi Kartosoewiryo sebagai sejenis surat kusaa.
Pada April 1962, Mardjuk kemudian memerintahkan kepada Sanusi, Abudin, Djaja, Napdi dan Kamil untuk membunuh Presiden Soekarno.

Selanjutnya, pada 14 Mei 1962, saat Idul Adha, Sanusi menembakkan pistolnya ke arah Soekarno.
Saat itu Soekarno sedang salat Idul Adha di halaman Istana.
Beruntung, percobaan pembunuhan itu gagal.
Soekarno selamat.
Meski demikian, saat itu beberapa jemaah salat Idul Adha ada yang terluka.
Mereka tertembak di bahu dan punggung.
Dalam sidang, Sanusi Firkat alias Usfik, Kamil alias Harun, Djajapermana alias Hidajat, Napdi alias Hamdan, Abudin alias Hambali, dan Mardjuk bin Ahmad Dijatuhi hukuman mati.
Selain menangkap mereka, pemerintah saat itu juga berhasil menangkap Kartosoewiryo.
Baca: Pilgub Jambi, Cek Endra Bakal Gandeng Kapolda Jambi
Baca: Kalah Telak Dari Yordania di Kualifikasi Piala Dunia 2022, Perjuangan Timnas Indonesia Kian Berat!
Baca: Dibongkar Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Cara Kopassus Habisi Sarang Musuh, Cukup 3 Personel
Baca: Puasa Juara Sejak Motogp Australia Oktober 2018, Yamaha Akui Masih Kalah Dari Rival Soal Ini!
Kartosoewiryo ditangkap tentara Siliwangi saat bersembunyi di dalam gubuk yang ada di Gunung Rakutak, Jawa Bara,4 Juni 1962.
Vonis mati dijatuhkan kepada Kartosoewiryo.
Soekarno menolak grasi mantan sahabatnya itu, sehingga Kartosoewiryo pun tetap dieksekusi mati.