KETEGANGAN di Bandara Komoro, Paskhas TNI-AU Kokang Senjata Vs Pasukan Multi, Begini Kisahnya
TRIBUNJAMBI.COM - Melalui jajak pendapat akhirnya rovinsi Timor-Timur (sekarang Timor Leste) lepas dari
Tapi sewaktu mendarat di Bandara Komoro, pasukan INTERFET yang mendapatkan tugas utama menguasai bandara, bukannya langsung menghadapi pertempuran.
Mereka justru menghadapi pasukan Paskhas berseragam resmi sebagai tentara reguler, bersenjata lengkap, dan secara profesional mampu mengendalikan lalu-lintas Bandara Komoro.
Pasukan INTERFET sebenarnya juga mendapatkan tugas untuk melucuti semua personel yang bersenjata di Tim-Tim dan menembak mati bagi mereka yang melawan.
Baca: Keluarga Ifan Seventeen Bantah Kabar Penggrebekan di Apartemen Silahturahmi dengan Citra Monika
Namun, ketika menyadari jika pasukan Paskhas adalah pasukan resmi, mereka membatalkan diri untuk melucuti senjata mengingat pasukan Paskhas juga dalam posisi siap melaksanakan pertempuran.
Kemampuan pasukan Paskhas bisa mengendalikan operasi Bandara Komoro dengan profesional secara diam-diam justru membuat pasukan Australia merasa segan.
Di kalangan pasukan negara-negara Persemakmuran Inggris, mereka memang memiliki pasukan terlatih yang bisa mengoperasikan bandara atau pangkalan udara, yakni pasukan khusus SAS (Special Air Service).
Baca: Keluarga Ifan Seventeen Bantah Kabar Penggrebekan di Apartemen Silahturahmi dengan Citra Monika
Rupanya kualifikasi pasukan Paskhas yang setingkat SAS itulah yang membuat pasukan Australia makin segan.
Namun begitu, pasukan INTERFET tetap selalu dalam posisi siap tempur dan bersikap beringas terhadap setiap personel bersenjata.
Ketegangan kembali terjadi ketika Pangkoopsau II, Marsda TNI Ian Santosa, yang tiba dengan pesawat C-130 Hercules di Bandara Komoro untuk berkoordinasi dengan pejabat tertinggi pasukan INTERFET, Mayjen Peter Cosgrove, turun dari pesawat disertai sejumlah pasukan Paskhas bersenjata lengkap.
Rombongan Pangkoopsau tiba-tiba dihadang sejumlah pasukan INTERFET dalam posisi senjata ditodongkan dan siap tembak.
Baca: Prabowo Ungkap Capres Pilihan Ani Yudhoyono, SBY Keberatan dan Sebut Tak Elok Diungkap Saat Berduka
Melihat reaksi tak bersahabat itu, pasukan Paskhas pengawal Pangkoospau pun bereaksi dengan cara menodongkan senjata dan siap baku tembak dalam jarak dekat.
Granat tangan bahkan sudah diraih sehingga kalau baku tembak dalam jarak dekat itu terjadi, pasukan Paskhas yang jumlahnya lebih sedikit bisa menimbukan korban sebanyak mungkin.
Dalam situasi seperti itu, kehormatan untuk menjaga kewibawaan Pangkoopsau dan bangsa serta negara memang tidak bisa ditawar-tawar lagi.
Meskipun dalam pertempuran yang tidak seimbang dan di tempat terbuka itu bisa dipastikan pasukan Paskhas akan gugur semua.
Baca: Prabowo Ungkap Capres Pilihan Ani Yudhoyono, SBY Keberatan dan Sebut Tak Elok Diungkap Saat Berduka
Apalagi jumlah pasukan INTERFET yang siap tempur di kawasan Bandara Komoro telah mencapai ribuan.