AGUM Gumelar Sebut Ada Kelompok Purnawirawan Rela Mati untuk Prabowo, 'Ada Memang Die Hard'

TRIBUNJAMBI.COM - Ada kelompok purnawirawan yang rela berkorban demi calon presiden (capres) 02, Prabowo Subianto.

Editor: ridwan
Kompasiana.com
28082017_agum gumelar 

Pasal yang disangkakan yaitu Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang KUHP Pasal 14 an/atau Pasal 15, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang KUHP Pasal 107 jo Pasal 110 jo Pasal 87 dan/atau Pasal 163 jo Pasal 107.

Baca: Anggota Tim Hukum Prabowo-Sandiaga: MK akan Kewalahan Karena Partai Pendukung 01 dan 02

Sementara mantan Danjen Kopassus Mayjen TNI (Purn) Soenarko sudah terlebih dahulu ditetapkan sebagai tersangka atas kasus kepemilikan senjata api ilegal.

Soenarko menjalani masa tahanan di Rumah Tahanan Militer Guntur.

Polri Ungkap 3 Kelompok yang Tunggangi Aksi 22 Mei, Satu Kelompok Libatkan Mantan TNI

Diberitakan oleh Kompas.com, polisi telah mengungkap tiga kelompok penumpang gelap yang menunggangi aksi unjuk rasa menolak hasil pilpres di depan Bawaslu pada 21- 22 Mei.

Baca: KABAR Terkini Terpidana Kopi Bersianida Jessica yang Dipenjara 20 Tahun, Otto Hasibuan Ikut Bersedih

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Muhammad Iqbal mengatakan, kelompok pertama adalah mereka yang berusaha menyelundupkan senjata api ilegal dari Aceh.

Senjata ilegal tersebut antara lain jenis M4 Carbine berikut dua buah magasin, peredam suara, tali sandang, dan tas senjata.

Ada pula senpi berjenis Revolver dan Glock beserta 50 butir peluru.

Baca: AROGANSI Agen Mossad Nyaris Renggut Nyawa PM Israel: Terjadi Insiden dengan Paspampres di Lift

Kelompok yang berusaha menyelundupkan senpi ilegal itu melibatkan mantan Danjen Kopassus Mayor Jenderal TNI (Purn) Soenarko.

"Salah satunya kelompok yang kemarin memasukkan senjata ilegal dari Aceh," kata Iqbal di kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta, Senin (27/5).

Kelompok kedua adalah mereka yang diduga bagian dari kelompok teroris.

Baca: Prabowo-Sandi Bisa Saja Menang Pilpres, Sejarahnya MK Pernah Diskualifikasi Paslon yang Curang TSM

Kelompok kedua ini terungkap setelah polisi mengamankan dua orang perusuh dalam aksi unjuk rasa yang memiliki afiliasi dengan kelompok pro Negara Islam Irak dan Suriah, ISIS.

Polisi menyebut kedua orang perusuh tersebut merupakan anggota organisasi Gerakan Reformasi Islam (Garis).

Mereka berniat berjihad pada aksi tanggal 21-22 Mei 2019.

"Beberapa pelakunya sudah menyampaikan bahwa ingin memanfaatkan momentum demokrasi sebagai aksi, karena memang demokrasi itu menurut mereka itu pahamnya kafir," kata Iqbal.

Baca: NAMANYA Ali Hassan Salameh, Teroris Paling Flamboyan Diburu Mossad, Banyak Wanita Tergila-gila

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved