Dijadikan Istri dan Iming-Iming ke China, Ternyata Layani Hidung Belang Main di Ranjang

Kali ini kasus prostitusi iming-iming ke China dijual sebagai istri namun nyatanya melayani hidung belang.

Editor: Tommy Kurniawan
Net
Prostitusi, Dijadikan Istri dan Iming-Iming ke China, Ternyata Layani Hidung Belang Main di Ranjang 

Prostitusi, Dijadikan Istri dan Iming-Iming ke China, Ternyata Layani Hidung Belang Main di Ranjang

TRIBUNJAMBI.COM - Kasus prostirusi kembali digagalkan.

Kali ini kasus prostitusi iming-iming ke China dijual sebagai istri namun nyatanya melayani hidung belang.

Ribuan wanita Korea Utara dilaporkan menjadi korban human trafficking di China.

Terkuak Prostitusi Iming-Iming ke China Dijual sebagai Istri, Ternyata Melayani Pria Hidung Belang
Terkuak Prostitusi Iming-Iming ke China Dijual sebagai Istri, Ternyata Melayani Pria Hidung Belang (ilustrasi/Istimewa/Tribunnewsbogor.com)

Mereka diiming-imingi untuk datang ke China, untuk kemudian menjadi pekerja seks komersial atau PSK.

Laporan dari Korea itu menyebut, aksi itu diprakarsai gangster kriminal di China.

Transaksi perdagangan para wanita asal Korut ini mencapai Rp 14 miliar per tahun. 

Para wanita itu menjadi korban karena iming-iming mendapat tempat berlindung, setelah kabur dari Korut.

Setelah sampai China, para korban ditawari untuk menjadi PSK.

Bila menolak, mereka diancam akan dipulangkan kembali ke Korut.

Terkuak Prostitusi Iming-Iming ke China Dijual sebagai Istri, Ternyata Melayani Pria Hidung Belang
Terkuak Prostitusi Iming-Iming ke China Dijual sebagai Istri, Ternyata Melayani Pria Hidung Belang (ilustrasi/prostitusi online/wartakota)

Tentu saja, ini membuat mereka tak punya pilihan, karena bila kembali ke Korut, hukuman mati sudah menanti.

Para PSK Korut ini pun dijual dengan tarif sangat kecil.

"Korban dipasarkan di prostitusi dengan harga 30 Yuan (sekitar Rp 62 ribu). Ada juga yang dijual sebagai istri hanya dengan Rp 2 juta. Mereka pun dipasarkan ke negara lain secara online," ujar penulis laporan, Yoon Hee-soo.

Para korban diketahui dari beragam usia, mulai anak-anak yang masih berusia 9 tahun, sampai wanita berusia 29 tahun.

Banyak dari mereka yang dijual lebih dari sekali, meski baru setahun meninggalkan Korea Utara.

Kebanyakan dari mereka ditempatkan di rumah bordil.

Yang menyedihkan, anak-anak perempuan, di antaranya masih 9 tahun, dipaksa melayani pria hidung belang.

Tak sedikit pula, mereka dipukuli di depan kamera.

Para korban yang dijual sebagai istri, biasanya ditawarkan di kawasan-kawasan pingiran kota.

Harganya bervariasi, mulai yang terendah Rp 2 juta, sampai Rp 105 juta.

Baca: Live Streaming Liga 1 2019 Borneo FC vs Arema FC Malam Ini, Mulai 20.30 WIB Siaran Langsung Indosiar

Baca: Korban Berdarah Terus Berdatangan ke RS Budi Kemuliaan, Satu Pendemo Tewas Akibat Tertembus Peluru

Baca: Satu Pendemo Tewas, Dirut RS Budi Kemuliaan: Meninggal dengan Luka Tembak di Dada Tembus ke Punggung

Baca: Curhat Pilu Istri Ketiga Ustaz Arifin Ilham: Anandaku Belum Merasakan Ciuman Abinya

Tapi, meskipun mereka dinikahi, mereka tetap mendapat kekerasan fisik dari suaminya.

Kelompok HAM yang mengungkap hal ini mendapatkan informasi dari para korban yang kabur ke Korea Selatan.

Salah satu korban adalah seorang wanita bernama Pyon, dari Chongjin, Korut.

Dia mengaku dijual ke sebuah rumah bordil bersama enam perempuan Korut lainnya.

"Kami tak diberi cukup makan, dan kami diperlakukan dengan sangat buruk,"

"Setelah 8 bulan, kami dijual lagi. Si makelar melakukan hal buruk padaku," ujar Pyon.

Korban lain, Kim, mengatakan cara bagaimana mereka menarik pelanggan.

"Banyak orang Korea Selatan berkunjung ke Dalian. Kami meletakkan kartu nama di depan pintu hotel mereka tinggal. Lalu transaksi terjadi di bar hotel,"

"Beberapa perusahaan Korea Selatan butuh pelacur Korea untuk mengentertain relasi bisnis. Aku pertama bertemu orang Korsel saat menjadi pelacur," ujar Kim.

(*)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com 
Editor: Salomo Tarigan

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved