Pilpres 2019

Korban Berdarah Terus Berdatangan ke RS Budi Kemuliaan, Satu Pendemo Tewas Akibat Tertembus Peluru

PENGAMANAN di RS Budi Kemuliaan diperketat setlah ada korban pengunjuk rasa meninggal dunia sempat dirawat di rumah sakit (RS) ini.

Editor: Tommy Kurniawan
ist
Korban Berdarah Terus Berdatangan ke RS Budi Kemuliaan, Satu Pendemo Tewas Akibat Tertembus Peluru 

Korban Berdarah Terus Berdatangan ke RS Budi Kemuliaan, Satu Pendemo Tewas Akibat Tertembus Peluru

TRIBUNJAMBI.COM - Aksi bentrokan antara pengunjuk rasa dan aparat keamanan ternyata meninggalkan korban.

Kini, sejumlah korban bentrokan terus berdatangan di RS Budi Kemuliaan, Jakarta Pusat.

Sau korban meninggal dunia tertembak dini hari tadi.

PENGAMANAN di RS Budi Kemuliaan diperketat setlah ada korban pengunjuk rasa meninggal dunia sempat dirawat di rumah sakit (RS) ini.

Saat Wartakotalive.com pagi ini menyambangi RS Budi Kemuliaan di Jalan Budi Kemuliaan, Jakarta Pusat, tempat ditanganinya korban, pihak RS berusaha menutupi informasi kematian tersebut.

Baca: Polri Beberkan Siapa Sebenarnya Provokator Kericuhan di Depan Kantor Bawaslu, Sudah Identifikasi

Baca: Satu Pendemo Tewas, Dirut RS Budi Kemuliaan: Meninggal dengan Luka Tembak di Dada Tembus ke Punggung

Baca: Curhat Pilu Istri Ketiga Ustaz Arifin Ilham: Anandaku Belum Merasakan Ciuman Abinya

Baca: Azrin Akhirnya Menyadari Manfaat BPJS Kesehatan, Lunasi Tunggakan Enam Anggota Keluarga

Beberapa petugas keamanan rumah sakit tampak berjaga-jaga di depan Instalasi Gawat Darurat atau IGD RS Budi Kemuliaan.

Tampak sejumlah suster juga turut mengamankan kondisi sekitar IGD.

"Wartawan enggak boleh masuk ya, enggak boleh ke ruang IGD, cuma sampai sini saja (depan lorong IGD)," ujar salah seorang suster kepada wartawan yang menanti di depan lorong IGD RS Budi Kemuliaan, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019).

Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) membeberkan provokator terkait aksi kericuhan massa di depan kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Rabu (22/5/2019).
Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) membeberkan provokator terkait aksi kericuhan massa di depan kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Rabu (22/5/2019). (Capture Kompas TV)

Bahkan untuk pengambilan gambar suasana di depan IGD saja dilarang.

Dua orang suster menghampiri Wartakotalive.com yang sudah terlanjur menggambil gambar.

Seorang suster di antaranya bahkan meminta foto suasana IGD yang sudah diperoleh Wartakotalive.com untuk dihapus.

"Enggak boleh ambil-ambil foto ya Mbak, tolong foto yang sudah diambil, dihapus," kata seorang suster.

Pihak rumah sakit mengatakan, akan ada waktu bagi wartawan untuk bertanya perihal kabar korban kericuhan aksi unjuk rasa yang terjadi di depan Gedung Bawaslu.

"Kalau informasi (mengenai korban) nanti Direktur Rumah Sakit yang akan memberikan," papar seorang suster lainnya menimpali.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved