Pilpres 2019
Korban Berdarah Terus Berdatangan ke RS Budi Kemuliaan, Satu Pendemo Tewas Akibat Tertembus Peluru
PENGAMANAN di RS Budi Kemuliaan diperketat setlah ada korban pengunjuk rasa meninggal dunia sempat dirawat di rumah sakit (RS) ini.
Tak terlihat anggota keluarga baik dari korban tertembak maupun rekan sesama pengunjuk rasa.
Sementara itu, berdasarkan pengamatan Wartakotalive.com, sejumlah korban sekitar pukul 09:45 terus berdatang ke RS Budi Kemuliaan.
Sejumlah mobil ambulans datang membawa para pengunjuk rasa yang mengalami luka-luka akibat bentrokan dengan aparat keamanan.
Setidaknya ada ada 3 ambulan yang masuk dengan 3 korban
Pengunjuk Rasa Tewas Tertembak
Sementara itu, seorang peserta demo meninggal dunia akibat bentrokan yang terjadi di kawasan Blok A Pasar Tanahabang, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019) dini hari tadi.
Meski sempat mendapat perawatan, korban akhirnya menghembuskan napas terakhir di RS Budi Kemuliaaan.
Direktur Lembaga Kesehatan Budi Kemuliaan Fahrul W Arbi menjelaskan, korban bernama Farhan Syafero.
Farhan, pengunjuk rasa tewas ditembak, ini berasal Kampung Rawakalong, Grogol, Kota Depok, dan tewas akibat luka tembak dibagian dada.
"Meninggalnya karena ada luka tembak tembus ke belakang dari dada, mungkin mengenai paru-paru ada pneumotoraks. Pneumotoraks itu selaput paru robek sehingga udara terkumpul disana dan kena pembuluh besar," ujar Dokter Fahrul dijumpai di Rumah Sakit Budi Kemuliaan, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019).
Fahrul mengatakan, korban sempat mendapatkan resusitasi atau tindakan pertolongan pertama pada orang yang mengalami henti napas karena sebab-sebab tertentu.
"Korban waktu datang belum meninggal, jadi sempat diresusitasi kemudian tidak tertolong dan kita menghubungi keluarga dan kita kirim ke RS Cipto sekarang," katanya.
Hingga pukul 06.15 WIB, Fahrul menuturkan kurang lebihnya sudah ada 17 korban akibat bentrokan tersebut yang ditangani oleh pihaknya.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive
Editor: Suprapto