KETANGKAP Basah Mesum dengan Penumpang di Toilet, Oknum Pramugari Dipecat dari Maskapai

TRIBUNJAMBI.COM - Seorang pramugari memiliki penghasilan yang sangat menggiurkan. Gaji yang masuk

Editor: ridwan
net
Ilustrasi 

TRIBUNJAMBI.COM - Seorang pramugari memiliki penghasilan yang sangat menggiurkan. Gaji yang masuk kantong dalam satu bulan bukan hanya empat atau lima juta rupiah.

Makanya banyak pelamar berlomba-lomba mau menjadi pramugari. Tapi di sisi lain, risiko yang ditanggung seorang pekerja maskapai, seperti pramugari dan pilot, memang sangat tinggi.

Pekerjaan dan tanggung jawab yang diemban tidak seperti pekerjaan pada umumnya. Pilot dan pramugari berada di ketinggian puluhan kilometer.

Baca: BREAKING NEWS: Ustaz Arifin Ilham Meninggal Dunia, Sang Anak Ungkap Lokasi Pemakamannya di Indonesia

Apabila sedikit kesalahan dibuat, risikonya fatal, dan berakibat hilangnya nyawa ratusan orang.

Kisah ini tentang oknum pramugari di luar negeri yang berpenghasilan besar, belasan miliar per tahun.

Pramugari ini mampu meraup 650 ribu Poundsterling atau sekira Rp 14 miliar.

Uang itu diperolehnya selama dua tahun.

Baca: Sikapi Kondisi Ibu Kota, Ini Himbauan Kapolda untuk Masyarakat Jambi

Namun ternyata, uang itu diperoleh bukan dari gaji pramugarinya.

Dia memperoleh uang belasan miliar itu, dengan cara melayani hubungan badan penumpang pesawat.

Hubungan badan biasa dilakukan di dalam toilet pesawat.

Tanpa menyebut nama maskapai, kegiatan terlarang perempuan kru pesawat itu berlangsung tanpa diketahui kru lain.

Baca: Mendekati Lebaran Idul Fitri, Kue Kering di Jamtos Siap Diborong

Namun akhirnya, oknum pramugari di luar negeri itu tertangkap basah setelah berhubungan badan di toilet.

Tidak disebutkan pasti nama maskapai penerbangan tersebut.

Namun dilaporkan pada Juli 2017, dia adalah pramugari maskapai di Timur Tengah.

Pramugari tersebut sudah dipecat dan dideportasi.

Baca: Keluarga Farhan Syafero, Korban Tewas di Aksi 2 Mei Tolak Otopsi Rumah Sakit Karena Alasan Ini

Seorang sumber kepada media Arab Saudi yang berbahasa Inggris, Sada, mengatakan:

"Dia (pramugari) mengakui telah berhubungan badan dengan banyak penumpang selama penerbangan. Dia lebih suka penerbangan jarak jauh antara Negara-negara Teluk dengan Amerika Serikat."

Seorang sumber maskapai mengatakan, perempuan tersebut menetapkan tarif hubungan esek-esek sebesar 1.500 Pound (Rp 32 juta) untuk sekali berhubungan badan.

Baca: Temuan Bawaslu, Pidana Pemilu di Sarolangun, Naik Ke Penyidikan

Nurut Saat Diajak Makan Jagung di Kebun, Siswi Madrasah Aliyah Diperkosa Pacar

Perbandingan Pernikahan Lucinta Luna Dengan Pernikahan Syahrini-Reino Barack

Bagaimana Kelanjutan Sinetron Anak Langit SCTV, Setelah Kay (Cemal Faruk) Meninggal

Ternyata, ada saja penumpang yang rela membayar tarif sebesar itu.

Para penumpang pesawat mungkin banyak yang heran saat melihat hubungan para pilot dan pramugari pesawat komersil tampak begitu mesra.

Baca: Temuan Bawaslu, Pidana Pemilu di Sarolangun, Naik Ke Penyidikan

Tidak usah heran melihat `kemesraan' antara mereka. Cemburu sih boleh-boleh saja, toh pada umumnya mereka, para pilot dan pramugari itu, ganteng dan cantik-cantik.

Aturan pilot dan pramugari

Para pilot dan pramugari sebagai awak pesawat sejatinya merupakan personel perusahaan yang berkualifikasi di bidangnya.

Baca: KPU Provinsi Jambi, Data Anggaran Pilkada Serentak, Honorarium dan Logistik Gelembungkan Anggaran

Untuk itu, mereka telah mengikuti aturan dan jenjang pendidikan termasuk tata cara dan perilaku saat bertugas.

Hubungan yang baik dan profesional sangat diperlukan demi kelancaran tugas dan untuk itu telah ada ketentuan.

Tujuannya agar sinergi penugasan antara pilot dan pramugari terjalin dengan baik dan tentunya untuk meningkatkan keselamatan terbang dan kerja.

Sinergi itu salah satunya termasuk tugas pramugari `menengok'pilot yang sedang bertugas.

Baca: Pilkada Bungo, KPUD Ajukan Dana Rp33 Miliar ke Pemkab

Hal ini perlu dipahami bahwa menengok pilot yang sedang bertugas dan kadang membawa minuman dan makanan kecil buat pilot memang salah satu tugas pramugari (awak kabin) yang disebut Cockpit Visit.

Kegiatan ini sudah diatur dalam ketentuan International Civil Aviation Organisation (ICAO) dan juga diterjemahkan oleh semua operator penerbangan untuk dilaksanakan.

Ditinjang dari segi kesehatan, seseorang yang bertugas dalam ruang ber-AC dan high-altitude (berada di ketinggian) akan mengalami dehidrasi selain efek manusia itu sendiri dan mesin pesawat (man and machine Interference).

Berdasar hasil survei kesehatan telah disimpulkan bahwa seorang pilot yang sedang bertugas memerlukan cairan tubuh sebanyak 200 cc setiap 30 menit.

Baca: MOBILNYA Hangus, Rumahnya Digedor Massa, Dharma: Kami Dipaksa Keluar, Diteriaki Macam-macam

Bila pasokan ini terganggu sang pilot akan mengalami dehidrasi, untuk itu perlu minuman.

Selain itu, maksud diadakannya Cockpit Visit oleh awak kabin juga untuk mengecek apakah tugas awak kokpit dalam kondisi baik, normal, sesuai dengan ketentuan dan well being (baik-baik saja serta sehat).

Dengan demikian supaya tercipta kondisi well being tadi dan bila diperhatikan menu yang disajikan kepada awak kokpit akan berbeda dengan menu penumpang.

Dalam hal ini penumpang memang tidak boleh cemburu. Ini bukan masalah diskriminasi tetapi kembali kepada masalah keselamatan kerja.

Baca: Dihibur Dengan Dongeng, SKK Migas dan PetroChina Berbagi Bersama Anak Yatim

Seorang pilot memerlukan kalori sebanyak 600 kalori setiap terbang dua jam, antara dua hingga lima jam perlu kalori 1.200 dan lebih dari lima jam perlu kalori 1.800.

Oleh karena itu menu yang dapat disajikan adalah dalam bentuk light meal atau heavy meal sesuai kebutuhan kalorinya.

Namun juga masih ada ketentuan lain bahwa penyajian makanan buat pilot setiap kali tidak lebih dari 1.000 kalori.

Selain itu pilot juga dilarang untuk mengonsumsi makanan sisa penumpang terutama dessert-nya.

Baca: Dosen Unja yang Suka Olahraga Sejak di SMA Ini, Banyak Ciptakan Senam, Diantaranya Senam Siginjai

Maka demi menjamin keselamatan terbang bagi pilot dan kopilot, pramugari tampak beberapa kali keluar masuk kokpit.

Asal kita tahu, semua aturan penugasan, hak, kewajiban, termasuk tata cara, sopan santun, dan mengatasi keadaan darurat telah tercantum dalam buku Pedoman Awak Pesawat.

Buku ini wajib dimiliki oleh setiap maskapai penerbangan dan wajib hukumnya dilaksanakan.

Baca: Nonton di Sini Situasi Jakarta Sekarang Langsung dari CCTV Pemprov DKI, Klik Link yang Tersedia

Perlu juga diketahui, selepas pintu pesawat ditutup dan siap tinggal landas, tanggung jawab keselamatan penerbangan ada pada Captain In Command (CIP) atau Kapten Pilot.

Sedangkan awak kabin adalah komandan evakuasi keselamatan bila terjadi keadaan darurat, meskipun sebagian penumpang masih menganggap sebagai pelayan penerbangan.

Untuk itu setiap penumpang wajib menaati petunjuk yang diberikan baik oleh awak kokpit maupun awak kabin demi tercapainya tujuan semula, mengantar penumpang sampai ketujuan dengan aman dan selamat.

Baca: Sebut Pemilu Berdarah dan Paling Bobrok, Mahasiswa di Jambi Kibarkan Bendera Setengah Tiang

Demikian kisah oknum pramugari yang memberi layanan di toilet pesawat, akhirnya ketahuan lalu dipecat.

(Moh. Habib Asyhad/intisari.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved