PASUKAN 'Siluman' Sat-81 Kopassus, Saudara hingga Istri Bahkan Bisa Tak Tahu Kerjaan Suaminya
TRIBUNJAMBI.COM - Saking menjaga rahasia agar tersimpan apik, istri tak tahu jika suaminya merupakan
Setelah diseleksi, akhirnya terpilih 35 personel.
Keputusan membentuk Den-81 memang datang dari Kepala Badan Intelijen Strategis ABRI saat itu Letjen TNI LB Moerdani.
Ia memerintahkan dibentuknya kesatuan baru setingkat detasemen di lingkungan Kopassandha.
Baca: SEDANG TANDING Live Streaming Persib vs Persipura di Liga 1 2019, Skor Sementara 1-0
Terpilih sebagai komandan pertama Mayor Inf Luhut Panjaitan dan wakilnya Kapten Prabowo Subianto.
Sebagai persiapan, perwira itu sebelumnya telah dikirim ke Jerman Barat untuk menyerap ilmu anti-teror di GSG-9 (Grenzschutzgruppe-9).
Satuan GSG-9 sebenarnya adalah satuan elite para militer kepolisian Jerman Barat yang dibentuk sebagai buntut malapetaka `Black September' Olimpiade Munich, September 1972.
Diakui sejumlah perwira Sat-81, hingga saat ini GSG-9 dijadikan barometer dalam penyempurnaan organisasi beserta segala kelengkapannya.
Baca: Sedang Tayang - LIVE STREAMING Persib Bandung vs Persipura Jayapura
Reputasi yang tinggi dalam misi-misi antiteroris, memang menjadi GSG-9 model di banyak negara.
Kesuksesannya memberangus tiga dan empat pembajak airline Lufthansa di Bandara Mogadishu, merupakan prestasi spekatkuler yang makin melambungkan nama GSG-9.
Sebenarnya pada 1979 Benny (waktu itu menjabat Kepala Pusat Intelstrat) sudah pernah menyampaikan kerisauannya kepada Sintong soal makin meningkatnya ancaman teror.
Sementara saat itu ABRI belum punya pengalaman memadai menghadapi musuh berwujud terorisme.
Hasil dari pertemuan itu, Benny meminta Sintong mempersiapkan pembentukan sebuah pasukan anti-teror.
Benny lalu memberi kesempatan kepada Sintong melakukan studi banding ke luar negeri, Inggris, Jerman, dan Amerika Serikat adalah tiga negara yang dikunjungi Sintong.
Baca: PIHAK Imigrasi Benarkan Prabowo ke Brunei Darussalam dengan Pesawat Pribadi, 12 Orang Ikut Rombongan
Dalam perkembangan lanjutannya, Den-81 sempat mengalami penyesuaian.
Pada era 1995-2001, Den-81 dimekarkan menjadi Grup 5 Anti-Teror. Barulah pada 2001, satuan ini mengalami reorganisasi menjadi Satuan 81 Penanggulangan Teror alias Sat-81 Gultor.