Kisah Bung Karno

Maksud Hati Ingin Curhat, Fatmawati Malah Justru di 'Tembak' Bung Karno! Sebut Aku Tak Mau Poligami!

Fatmawati yang bingung atas reaksi itu memberanikan diri bertanya, apakah Bung Karno sedang sakit. Soekarno lalu mengangkat kepala, matanya berkaca-

Editor: Tommy Kurniawan
IST
Maksud Hati Ingin Curhat, Fatmawati Malah Justru di 'Tembak' Bung Karno! Sebut Aku Tak Mau Poligami! 

    Dalam surganya cinta kasihmu, dari ribuan dara di dunia, kumuliakan engkau sebagai dewiku

    Kupuja dengan nyanyian mulia, kembang dan setanggi dupa hatiku, engkau menjadi terang di mataku,

    Engkau yang akan memungkinkan aku, melanjutkan perjuanganku yang mahadahsyat

Pada 1943, Soekarno sudah kembali ke Jakarta dari pembuangan di Bengkulu. Rasa rindunya kepada Fatmawati terus membuncah.

Namun ia tak bisa pergi menemui pujaan hatinya karena pergerakan nasional sedang panas-panasnya.

Menjelang Juni 1943, Soekarno memutuskan untuk segera menikahi Fatmawati. Bagaimana mungkin? Soekarno di Jakarta sementara Fatma di Bengkulu.

Akhirnya diputuskan bahwa akad nikah dilakukan secara perwakilan. Nanti setelah kondisi memungkinkan barulah Fatmawati diantarkan ke Jakarta.

Menurut hukum agama, perkawinan dapat dilangsungkan, asal ada pengantin wanita dan wakil mempelai laki-laki.

Maka, Soekarno segera berkirim telegram kepada seorang kawan akrabnya di Bengkulu, Opseter Sardjono

Melalui telegram, Soekarno meminta temannya itu untuk menjadi wakilnya.

Opseter mengunjungi rumah Fatmawati dan menunjukkan telegram dari Soekarno tersebut.

Orangtua Fatmawati menyetujui gagasan itu. Jadi pengantin wanita dan wakil Soekarno menghadap penghulu.

Pernikahan itu pun dilangsungkan dan keduanya akhirnya terikat tali perkawinan. (*)

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved