Kisah Bung Karno
Maksud Hati Ingin Curhat, Fatmawati Malah Justru di 'Tembak' Bung Karno! Sebut Aku Tak Mau Poligami!
Fatmawati yang bingung atas reaksi itu memberanikan diri bertanya, apakah Bung Karno sedang sakit. Soekarno lalu mengangkat kepala, matanya berkaca-
Soekarno lantas terdiam. Ia menundukkan kepala di atas meja selama beberapa menit.
Fatmawati yang bingung atas reaksi itu memberanikan diri bertanya, apakah Bung Karno sedang sakit.
Soekarno lalu mengangkat kepala, matanya berkaca-kaca.
“Begini, Fat. Sebenarnya aku sudah jatuh cinta padamu sejak pertama aku bertemu denganmu, waktu kau pertama kali ke rumahku dahulu pertama kali. Saat itu kau terlau muda untuk menerima pernyataan cintaku. Oleh sebab itu aku tidak mau mengutarakannya. Nah baru sekarang inilah aku menyatakan cinta padamu, Fat.”
Soekarno kemudian bertanya, “Apakah kau cinta padaku?”
Tentu saja Fatmawati terkejut bukan alang kepalang. Niatnya ingin minta nsihat, kok malah ditembak dengan pernyataan cinta.
Dengan penuh keheranan, ia menjawab. “Bagaimana Fat cinta pada Bapak? Bukankah Bapak mempunyai anak dan istri?”
Soekarno kemudian bercerita, selama 18 tahun menikah dnegan Inggit Garnasih, mereka tidak punya anak. Istri pertamanya pun diceraikan dalam keadaan masih suci.
Lepas dari itu, Fat sebenarnya mencintai Bung Karno. Namun ia tak mau dipoligami.
“AKu baru akan menyetujui apabila Bung Karni bercerai baik-baik dengan Ibu Inggit. Aku tidak dapat menerima poligami. Aku tidak akan dimadu,” ujarnya dalam buku Fatmawati Soekarno, The First Lady yang ditulis Arifin Suryo Nugroho.
Inggit pun setai tiga uang. Ia memilih bercerai daripadai dimadu.
Akhirnya, Soekarno mengembalikan Inggit ke rumah orangtuanya di Bandung agar bisa menikahi Fatmawati.
Baca: Ini Jawaban KPU Batanghari, Terkait Surat Suara yang Tertukar di TPS 1 Desa Malapari
Baca: Bawaslu Batanghari Temukan Sejumlah Masalah, Satu Diantaranya Kotak Suara yang Basah Terkena Hujan
Puisi Bung Karno untuk Fat
Perasaan Soekarno kepada Fat begitu bergelora. Salah satunya terwujud dalam penggalan puisi romantis yang dipetik dari surat cinta Bung Karno berikut ini:
Fatma yang menyinarkan cahaya, terangi selalu jalan jiwaku supaya sampai di bahagia raja