Sejarah Indonesia
Dilengserkan Mahasiswa, Ini Perlakuan Soeharto Saat Mereka Minta Bertemu, Ajudan Nggak Nyangka
Yang terjadi saat para mahasiswa minta bertemu dengan Soeharto setahun pasca dilengserkan gerakan mahasiswa
Maka dicatatkanlah nama Subhan Lubis (juga mahasiswa IISIP Jakarta) dan Harry Sutiyoso, S.E. (bekas mahasiswa yang telah jadi karyawan swasta).
Sedangkan nama saya, FX Dimas Adityo (mahasiswa Fakultas Sastra jurusan Arkeologi UI), tidak didaftarkan.
Ini memunculkan sedikit persoalan ketika esok paginya saya ikut dalam rombongan.
Setelah dijelaskan, antara lain keikutsertaan saya sebagai juru foto, Sekpri dan para ajudan Pak Harto bisa mengerti.
Mereka pun mengizinkan saya.
Tegang dengan mobil pinjaman
Tanggapan surat yang terbilang mendadak menyebabkan panik.
Kami membahas hingga larut malam materi yang akan diperbincangkan.
Bagaimana membawa arah dialog nanti, apakah perlu "pendekatan kultural" menggunakan bahasa Indonesia bercampur bahasa Jawa halus, juga mengenai pakaian apa yang pantas dikenakan.
Akibatnya, esoknya kami terlambat bangun.
Baca: Ani Yudhoyono Terbaring Lemas, Anaknya & Annisa Pohan Minta maaf,Begini Perlakuan SBY Terhadap Istri
Baca: Ada Adegan Main di Ranjang! Raline Shah Main dengan Tanta Ginting demi Police Evo,Ini Pertama Kali
Baca: Pekerjaan Orang Tua Siswi SMA Pengeroyok Siswi SMP di Pontianak, Ini Alasan Berani Bertindak Sadis
Baca: Ini Waktunya Angelina Sondakh Bebas, Siapa Unggah Foto di Akun Instagram @ang.sondakh?
Apalagi mobil pinjaman baru tersedia pukul 08.00 WIB pagi itu.
Maka setelah melalui proses gerabak-gerubuk, kami pun berangkat pukul 08.30.
Jarak tempuh dari pangkalan kami di daerah Pasarminggu, Jakarta Selatan, menuju kediaman Pak Harto di Jln. Cendana no. 8 Menteng, Jakarta Pusat, sekitar 15 km.
Tapi, melihat begitu banyak titik kemacetan, kami jadi was-was, jangan-jangan terlambat tiba di tujuan.
Umpatan dalam hati kami seragam: salah sendiri bangun kesiangan!
