Sejarah Indonesia
Dilengserkan Mahasiswa, Ini Perlakuan Soeharto Saat Mereka Minta Bertemu, Ajudan Nggak Nyangka
Yang terjadi saat para mahasiswa minta bertemu dengan Soeharto setahun pasca dilengserkan gerakan mahasiswa
Saya yang kebagian tugas mengemudi jadi sadar, perlu sedikit kenekatan dan keterampilan ala pembalap.
Detektor metal seperti di bandara
Setelah meliuk-liuk menerobos kemacetan, mobil pun sampai di kawasan Menteng.
Ketegangan belum reda ketika kami dapati banyak jalan yang ditutup, dipersempit dengan pagar kawat berduri, atau dijaga aparat keamanan berseragam dan bersenjata lengkap.
Di setiap sudut jalan terdapat petugas keamanan yang rasanya selalu mengamatai.
Betapa groginya kami mengetahui Jln. Kamboja, akses langsung menuju Jln. Cendana, ternyata ditutup.
Saya putar haluan menuju Jln. Tanjung untuk berbelok ke Jln. Cendana dalam jalur satu arah.
Di ujung jalan itu kami berhenti dan melapor kepada sekitar lima anggota keamanan bersenjata lengkap.
Kami pun dipersilakan memasuki Jln. Cendana yang terlihat lengang.
Petugas mengingatkan agar saya memarkir mobil di sisi kira, tepat di depan paviliun di sayap kanan kediaman Pak Harto yang dijadikan pos keamanan.
Di pos yang dijaga tiga petugas berbaju safari itu kami melapor dan meninggalkan kartu identitas.
Sambil lalu saya melihat jam dinding, temyata waktu menunjukkan pukul sembilan.
Kami tepat waktu!
Kemudian kami diantar masuk ke halaman rumah Pak Harto melalui pintu yang dilengkapi alat deteksi logam seperti lazim terdapat di bandara.
Sampai di teras samping, dua anggota keamanan tak berseragam memeriksa bawaan kami, termasuk kamera foto saya.
Dari tempat itu kami diantar menuju ke ruang tunggu tamu, setelah sekali lagi melalui pintu detektor metal.