KISAH Kaisar Pendiri Tembok Raksasa China, Korbankan 6.000 Perawan Agar Bisa Hidup Abadi
TRIBUNJAMBI.COM - Kisah - kaisar pendiri Tembok Raksasa China korbankan 6.000 perawan demi hidup abadi.
Beras ketan menjadi salah satu bahan rahasia di balik kokohnya tembok kuno tersebut.
Dilansir dari Suar, beras ketan merupakan inovasi dari bahan konstruksi terbesar dalam sejarah yang dikembangkan sekitar 1.500 tahun yang lalu.
Dalam kasus pada Tembok Besar Ming, peneliti melihat adanya amylopectin atau sejenis karbohidrat yang terkandung dalam beras pada tembok kuno itu.
Tembok itu dibangun pada masa Dinasti Ming (1368-1644), per studi yang dipimpin oleh Dr. Zhang Bingjian dari Universitas Zhejiang di China.
Baca: Misi Kopassus di Lembah X, 16 Prajurit Dikirim ke Hutan Papua Ketemu Suku yang Disebut-sebut Kanibal
Direktur Institut Kimia Fisik Universitas Zhejiang, Dr. Zhang menjelaskan, adanya bahan komposit organik khusus pada Tembok Besar Ming.
"Studi analitik menunjukkan bahwa mortar (campuran dari semen, pasir dan batu kapur) pada bata kuno adalah sejenis bahan komposit organik-anorganik khusus," jelasnya.
"Komponen anorganik adalah kalsium karbonat, dan komponen organiknya adalah amilopektin, yang berasal dari sup ketan yang ditambahkan ke mortar," imbuhnya.
Baca: Target Penerimaan PAD Walet Capai Rp 100 Juta Tahun Ini, Bakeuda Tanjabtim Jambi Gandeng Kejari
Dr. Zhang mengungkap, mortan ketan ini kemungkinan adalah mortar komposit pertama di dunia yang terdiri dari bahan organik dan anorganik.
Menurut Vision Times, penggunaan mortar ketan menjadi lebih berkembang setelah dinasti Song dan Yuan.
Dr. Zhang menilai mortar ini sangat kuat, dan lebih tahan air daripada mortar kapur tradisional.
Dalam penelitian Dr. Zhang, ia menguji mortar kapur dengan jumlah ketan yang berbeda untuk memeriksa kinerjanya dibandingkan dengan mortar kapur tradisional.
Baca: Momen Luna Maya Ketemu Syahrini di LIDA 2019, Ucapkan Selamat hingga Foto Bareng
Dari tes tersebut didapatkan, mortar ketan memiliki sifat fisik yang lebih stabil, memiliki penyimpanan mekanik yang lebih besar, dan lebih kompatibel, yang membuatnya menjadi mortar restorasi yang cocok untuk pasangan bata kuno. (*)
Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Kokoh dan Tegak, Tembok Besar Ming di China Ternyata Mengandung Campuran Beras Ketan,
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Kaisar Pendiri Tembok Raksasa China Korbankan 6.000 Perawan Agar Bisa Hidup Abadi,