KISAH Kaisar Pendiri Tembok Raksasa China, Korbankan 6.000 Perawan Agar Bisa Hidup Abadi

TRIBUNJAMBI.COM - Kisah - kaisar pendiri Tembok Raksasa China korbankan 6.000 perawan demi hidup abadi.

Editor: ridwan
Net
19032016_tembok china 

TRIBUNJAMBI.COM - Kisah - kaisar pendiri Tembok Raksasa China korbankan 6.000 perawan demi hidup abadi.

Namun, akhirnya malah apes. Banyak sejarah China yang diangkat untuk berbagai macam film.

Dari berbagai banyak sejarah yang kebanyakan berhubungan dengan pertempuran, ada satu kisah yang menarik dari cerita Qin Shi Huang.

Dikenal karena kemenangannya dalam pertempuran, Qin Shi Huang adalah kaisar pertama dari China dan menciptakan tentara-tentara terakota yang luar biasa dan menjadi tontonan bahkan sampai hari ini.

Qin Shi Huang adalah penguasa China kuno yang paling kuat, yang juga bertanggung jawab untuk membangun Tembok Raksasa China.

Baca: 5 Kasus Menanti Seungri Jika Terbukti Hancurkan Barang Bukti, Video Mesum, Prostitusi, Penggelapan

Sejarah Tembok Raksasa China dimulai ketika dibangun untuk melindungi dinasti Qin yang baru didirikan Qin Shi Huang (221-206 sm) terhadap serangan oleh orang-orang nomaden dari Asia Dalam.

Dinding dibangun dibangun menggunakan cara kerja paksa.

Kini Tembok Raksasa China adalah benteng yang terpanjang di muka bumi.

Menurut pengukuran, panjang keseluruhan tembok mencapai 8.850 km.

Baca: Kebakaran Alfamart di Muara Bungo, Dugaan Sementara Penyebab Api Menurut Damkar

Proyek tersebut juga telah menemukan bagian-bagian tembok lain yang panjangnya 359 km, parit sepanjang 2.232 km, serta pembatas alami seperti perbukitan dan sungai sepanjang 2.232 km.

Rentang rata-rata Tembok Raksasa China adalah 5.000 km, dikutip dari berbagai catatan sejarah.

Untuk jangka panjang objek daya tarik bagi orang asing, dinding sekarang menjadi simbol nasional yang dihormati dan tujuan wisata yang populer.

Namun, Qin Shi Huang yang dulu ditakuti banyak orang rupanya mempunyai kelemahan.

Baca: Cari Kepala Budi Hartanto Guru Korban Mutilasi, Polisi Hanya Temukan Dua Pakaian Dalaman Ini

Dia terus dihantui oleh momok kematiannya sendiri.

Akibatnya dia begitu banyak melakukan cara untuk menuju keabadian.

Dia memulai misi gilanya dengan membakar semua lektur sejarah, puisi, dan politik sehingga orang-orang tidak akan tahu apa pun tentang masa lalu dan ingin mereka berkonsentrasi hanya menyiapkan ramuan untuk awet muda dan kehidupan.

Dia bahkan mempekerjakan beberapa ahli obat untuk membuat ramuan ajaib, namun ketika mereka gagal akan mendapat hukuman yakni dikubur hidup-hidup.

Baca: Bergunjing Soal Syahrini & Reino Barack, Melaney Ricardo Bisikkan Ini ke Iis Dahlia

Pencariannya untuk keabadian akhirnya mendorongnya hingga melakukan perjalanan ke Pulau Zhifu, di mana ia bertemu dengan seorang pria yang mengaku mengetahui rahasia kehidupan kekal.

Namanya adalah Xu Fu.

Qin Shi Huang melakukan perjalanan menuju keabadian.

Dia berjanji bahwa obat mujarab itu berada di Pegunungan Penglai yang mempunyai mitos terkait rumah dari 8 orang yang hidupnya abadi dan jalan menuju Tuhan.

Baca: Ternyata Seperti Inilah Modus Pemalsuan KTP yang Dilakukan Ariono, Dibongkar Aparat Polresta Jambi

Namun menurut Xu Fu, orang-orang yang hidup abadi ini akan menuntut pengorbanan 6.000 perawan.
.
Ilustrasi 6.000 perawan untuk syarat hidup abadi.

Sayangnya raja memenuhi keinginan si penipu itu dan memberinya 6.000 perawan.

Begitu Xu Fu berlayar dengan para perawan yang diberikan Kaisar, dia tidak pernah kembali.

Mengutip dari amazingthingsintheworld.com, cerita ini dianggap benar karena di Pulau Shifu kaisar mengukir kata-kata "tiba di FU dan mengukir batu" yang masih bisa dilihat hari ini.

Baca: Postingan Santai Jessica Mila saat Mischa Chandrawinata Dekati Ranty Maria, Ungkap Alasan Putus

TRMBOK BESAR MING :

Tak hanya tembok raksasa China, Negeri Tirai Bambu ternyata punya tembok besar lain yang tak kalah menarik perhatian.

Salah satu Tembok Kota berusia 600 tahun atau biasa dikenal "Tembok Besar Ming" di Nanjing masih berdiri kokoh dan bisa dinikmati keindahannya.

Tapi siapa sangka, Tembok Kota tersebut ternyata mengandung campuran jeruk nipis dan sup ketan di dalamnya.

Dan hal inilah yang dipercaya membuat tembok itu masih tegak berdiri.

Baca: Hadiri Acara Komunitas Warga Keturunan Tionghoa di Sungaipenuh, Wako AJB Ajak Investasi

Beras ketan menjadi salah satu bahan rahasia di balik kokohnya tembok kuno tersebut.

Dilansir dari Suar, beras ketan merupakan inovasi dari bahan konstruksi terbesar dalam sejarah yang dikembangkan sekitar 1.500 tahun yang lalu.

Dalam kasus pada Tembok Besar Ming, peneliti melihat adanya amylopectin atau sejenis karbohidrat yang terkandung dalam beras pada tembok kuno itu.

Tembok itu dibangun pada masa Dinasti Ming (1368-1644), per studi yang dipimpin oleh Dr. Zhang Bingjian dari Universitas Zhejiang di China.

Baca: Misi Kopassus di Lembah X, 16 Prajurit Dikirim ke Hutan Papua Ketemu Suku yang Disebut-sebut Kanibal

Direktur Institut Kimia Fisik Universitas Zhejiang, Dr. Zhang menjelaskan, adanya bahan komposit organik khusus pada Tembok Besar Ming.

"Studi analitik menunjukkan bahwa mortar (campuran dari semen, pasir dan batu kapur) pada bata kuno adalah sejenis bahan komposit organik-anorganik khusus," jelasnya.

"Komponen anorganik adalah kalsium karbonat, dan komponen organiknya adalah amilopektin, yang berasal dari sup ketan yang ditambahkan ke mortar," imbuhnya.

Baca: Target Penerimaan PAD Walet Capai Rp 100 Juta Tahun Ini, Bakeuda Tanjabtim Jambi Gandeng Kejari

Dr. Zhang mengungkap, mortan ketan ini kemungkinan adalah mortar komposit pertama di dunia yang terdiri dari bahan organik dan anorganik.

Menurut Vision Times, penggunaan mortar ketan menjadi lebih berkembang setelah dinasti Song dan Yuan.

Dr. Zhang menilai mortar ini sangat kuat, dan lebih tahan air daripada mortar kapur tradisional.

Dalam penelitian Dr. Zhang, ia menguji mortar kapur dengan jumlah ketan yang berbeda untuk memeriksa kinerjanya dibandingkan dengan mortar kapur tradisional.

Baca: Momen Luna Maya Ketemu Syahrini di LIDA 2019, Ucapkan Selamat hingga Foto Bareng

Dari tes tersebut didapatkan, mortar ketan memiliki sifat fisik yang lebih stabil, memiliki penyimpanan mekanik yang lebih besar, dan lebih kompatibel, yang membuatnya menjadi mortar restorasi yang cocok untuk pasangan bata kuno. (*)

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Kokoh dan Tegak, Tembok Besar Ming di China Ternyata Mengandung Campuran Beras Ketan,

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Kaisar Pendiri Tembok Raksasa China Korbankan 6.000 Perawan Agar Bisa Hidup Abadi,

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved