BANYAK yang Tertipu dengan Wajah Cantiknya, Ternyata dia Sniper Brutal Bunuh 59 Tentara

TRIBUNJAMBI.COM - Semua orang tahu, kalau Uni Soviet sebagai salah satu negara dengan kekuatan perang

Editor: ridwan
Angkasa
Ilustrasi--sniper wanita 

Shanina mengajukan permohonan agar bisa tetap hadir di garis depan, tapi ditolak mentah-mentah oleh komandannya.

Baca: Hakim Pengadilan Negeri Muara Bungo Tolak Permohonan Praperadilan Ratna Juwita, Ini Alasannya

Remaja ini nekat pergi ke garis depan untuk membantu negaranya berperang, tapi malah dibawa ke pengadilan karena nekat melanggar aturan.

Nahas, pasukan batalion Shanina nyaris semuanya terbunuh pada tanggal 16 Januari 1945.

Kala itu peperangan melawan Jerman dan anggota batalion Shanina yang hanya berjumlah 78 orang hanya tinggal tersisa 6 orang termasuk Shanina.

Baca: Quick Count Pilpres 2019 33 Lembaga Survei yang Daftar, Begini Aturan Baru Publikasi Hitung Cepat

Shanina terluka parah pada 27 Januari 1945 saat melindungi perwira lain yang terluka.

Bagian dada Shanina tertusuk dan terluka lebar, dan dia tak bisa diselamatkan.

Sniper muda ini benar-benar pergi untuk selamanya dan dimakamkan di bawah pohon pir di tepi Sungai Alle.

Kehidupan asmara Shanina

Baca: VIDEO: Terungkap Neil ArmStrong Mendarat di Bulan Ternyata Ada Peran Mahasiswa Indonesia

Sebagai seorang remaja yang beranjak dewasa, Shanina jelas mengalami masa jatuh cinta.

Dan dia jatuh cinta pada seorang pria bernama Nikolai, pria biasa yang menurut Shanina tidak bersinar dalam hal apa pun tapi dia menyukainya.

"Aku tidak berpikir lebih, tidak pula menginginkan pernikahan. Ini bukan waktunya dan aku masih harus berada di medan perang," begitu bunyi tulisan tangan Shanina.

Baca: Posting Video dan Foto Pacar Tanpa Busana di Facebook dan Instagram, Karyawati Bank Lapor ke Polisi

Kisah cintanya kandas begitu saja karena Nikolai tidak mau menerima Shanina yang seorang penembak jitu.

Shanina begitu patah hati. Dia merasa tidak lagi berguna bagi siapa pun saat itu.

Kumpulan catatan harian Shanina pernah diterbitkan menjadi buku untuk mengenang tentara muda berbakat dari Soviet ini.

Baca: Ramaikan Festival Kopi Nusantara, Bungo Akan Kenalkan Kopi Robusta dari Limbur dan Bathin III Ulu

Tim satuan khusus militer Inggris, SAS (Special Air Service) dilaporkan telah berhasil melumpuhkan seorang petinggi ISIS dari jarak satu kilometer lebih dalam sebuah misi rahasia di Afghanistan.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved