3 Orang Warga Meninggal Dunia Diduga Diserang Suku Primitif Togutil, Begini Penampakan Sosoknya
Total 5 warga di Desa Waci, Kecamatan Maba Selatan, Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara, menjadi korban atas penyerangan orang tak dikenal (OTK).
“Butuh kesabaran ekstra untuk membina mereka, meski sempat suatu ketika semuanya melarikan diri dan kembali ke hutan karena merasa diperlakukan tidak baik, tapi akhirnya kembali lagi ke perkampungan,” kata Rahman.
Setelah mengenal dan dapat berbahasa Indonesia, mereka akhirnya tertarik untuk masuk agama Islam dan memakai hijab. Dari sini diajarkan tata cara berwudhu, baca tulis Al Quran hingga shalat.
“Sekarang mereka sudah hidup bermasyarakat di Galela (KabupatenHalmahera Utara), bahkan ada yang mengikuti lomba azan. Dan, setiap dua bulan sekali dikunjungi oleh Ustaz Nurhadi dari yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Ternate,” kata Rahman lagi.
Nurhadi mengaku, sudah ada sekitar 80 orang Togutil yang masuk Islam. Sebagian besar dari mereka saat ini kembali ke hutan, dan ada yang tinggal di pinggir hutan Kabupaten Halmahera Timur. Di sana mereka terbagi dalam beberapa titik lokasi dan hidup berkelompok.
“Meski kembali ke hutan tapi kami masih melakukan pengawasan dengan mengunjungi mereka setiap bulan dalam rangka pembinaan secara berkelanjutan. Mereka yang kembali ke hutan, paling tidak sudah mengetahui gerakan shalat dan setiap hari Jumat turun ke kampung untuk melaksanakan shalat Jumat di masjid,” kata Nurhadi.
Baca: Hasil MotoGP Argentina 2019 - Marc Marquez Jawara, Valentino Rossi Runner Up, Nasib Jorge Lorenzo?
Baca: Ariel Noah dan Luna Maya Terciduk Ngobrol di Belakang Panggung, Ini Bocoran Percakapan Mereka
Baca: Lion Air Group Turunkan Harga Tiket Pesawat, Ini Tarif Termurah untuk Berbagai Rute Favorit
Baca: Sejarah April Mop yang Misterius hingga Fakta Unik April Fools Day, Bencana yang Tewaskan 156 Orang
Baca: Perjuangan Nelayan Tangkap Ikan Raksasa 140 Kilogram, Dijual Ternyata Laku Segini,
Nurhadi mengakui di awal-awal memperkenalkan mereka budaya hidup bersih, baca tulis Al Quran, tata cara berwudhu dan sebagainya, mengalami banyak kendala, terutama bahasa.
“Awalnya itu mereka marah dengan pulpen karena tulisannya tidak seperti yang di papan, tapi lama-lama akhirnya mereka berdaptasi dan mau belajar hingga bisa,” kata Nurhadi lagi.
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul VIDEO! Kondisi Suku Togutil Terekam Kamera Berteriak di Atas Tebing, Begini Penampilannya, http://bali.tribunnews.com/2019/04/01/video-kondisi-suku-togutil-terkeman-kamera-berteriak-di-atas-tebing-diduga-pelaku-penyerangan?page=all.