Sama-sama Berbentuk Kereta, Apa Perbedaan dan Persamaan MRT & KRL? Bagaimana dengan Tarifnya?
Setelah pengoperasian kereta rel listrik (KRL) Commuter Line, Trans Jakarta, serta Kereta Rangkaian Listrik (KRL) Jabodetabek, kini muncul pendatang b
Kereta MRT jenis communication based train control (CBTC) yang dapat dioperasikan dari pusat pengendali sehingga meminimalisir keterlambatan waktu kedatangan dan keberangkatan kereta.
Saat ini MRT baru mengoperasikan enam rangkaian kereta, dengan setiap rangkaiannya terdiri dari 12 gerbong.
6. Kecepatan kereta
Rupanya tidak hanya jenis kereta saja yang berbeda, kecepatan laju MRT dan KRL pun juga berbeda.
Kecepatan laju maksimal setiap rangkaian kereta MRT mencapai 100 km/jam untuk jalur bawah tanah dan 80 km/jam saat melaju di jalur layang.
Adapun rangkaian KRL hanya boleh melaju dengan kecepatan maksimal 70 km/jam.
Oh, iya, sebagian besar rel KRL berada di atas permukaan tanah, hanya sebagian yang menggunakan jalur layang. Tidak ada jalur bawah tanah.
Baca: Benarkah Resepsi Syahrini dan Reino Barack Akan Digelar Bulan Depan? Hotman Paris Bocorkan Lokasinya
Baca: Pembunuh Calon Pendeta Melinda Zidemi Terancam Hukuman Mati, Terungkap Melinda Bukan Diperkosa
6. Fasilitas gerbong kereta
Bicara tentang fasilitas gerbong kereta, terdapat perbedaan mencolok antara MRT dan KRL.
Salah satunya adalah gerbong khusus wanita. Pada setiap rangkaian, KRL menyediakan dua gerbong khusus bagi penumpang perempuan.
Gerbong khusus perempuan ini tampil dengan cat luar merah muda.
KRL juga mengkhususkan sebagian bangku penumpang untuk penumpang lanjut usia, disabilitas, ibu hamil, dan ibu membawa anak pada kedua ujung setiap gerbong.
Adapun MRT menyediakan ruang khusus disabilitas pada sebagian gerbong.
Terdapat ruang kosong dekat dengan pintu yang leluasa digunakan penumpang berkursi roda.
Kursi tempat duduk penumpang juga berbeda. KRL menggunakan kursi dengan lapisan spon tebal sehingga terasa empuk saat diduduki.
Kursi yang dipasang pada bagian kanan dan kiri dalam gerbong, total memuat 60 penumpang duduk.
MRT memasang kursi plastik, tanpa busa, yang mampu memuat 50 penumpang.
Baik KRL maupun MRT mengimbau lewat stiker agar bangku penumpang lebih diprioritaskan bagi penumpang lanjut usia, disabilitas, ibu hamil, dan ibu membawa anak. (Kontan)